Jelang Nataru, Pengunjung Kebun Amarilis Gunungkidul Turun 50%

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jelang Nataru, Pengunjung Kebun Amarilis Gunungkidul Turun 50%

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Kamis, 19 Des 2019 09:45 WIB
Kebun bunga amarilis di Gunungkidul yang tampak sepi (Pradito/detikcom)
Gunungkidul - Jelang masa liburan akhir tahun pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah pengunjung di kebun bunga Amarilis Dusun Ngasem Ayu, Kabupaten Gunungkidul justru turun 50%. Hal itu karena sejumlah faktor.

Pantauan detikcom, suasana di kebun Amarilis Sukadi tampak sangat lengang. Sebagian besar bunga di kebun seluas 3.500 meter persegi ini tampak layu, meski ada beberapa petak berisi bunga yang tengah bermekaran.

Pemilik kebun, Sukadi (48), mengatakan bahwa bunga Amarilis miliknya mulai bermekaran awal bulan Desember. Tapi ia mengakui bermekarannya bunga-bunga itu hanya berlangsung sebentar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai bermekaran full itu tanggal 4 (Desember) dan sekarang sudah layu karena memang mekarnya kan hanya belasan hari," katanya saat ditemui di kediamannya, Dusun Ngasem Ayu, Desa Salam, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (18/12/2019).

Bunga yang mekar tak merataBunga yang mekar tak merata (Pradito/detikcom)

Menurutnya, selama 4 hari ini banyak pengunjung yang datang untuk berswafoto ria di kebun miliknya. Bahkan, saat tanggal 4 Desember dalam sehari ada sekitar 1.000 orang yang datang ke kebun Amarilis Sukadi.

"Pas hari pertama itu bisa hampir 1.000 pengunjung, tapi ramainya pengunjung itu hanya berlangsung 4 hari dan setelah itu, paling hanya ratusan orang yang datang ke sini," ujarnya.

Sukadi menyebut, jumlah pengunjung tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Bahkan, ia mengaku jumlah pengunjung tahun ini mengalami penurunan yang cukup banyak.

"Tahun sebelumnya itu bisa sampai 2 ribuan dalam sehari, jadi bisa dikatakan tahun ini menurun mas. Kalau penurunannya sendiri hampir 50 persen ya," ucapnya.

Suasananya sepi dan tak seperti tahun laluSuasananya sepi dan tak seperti tahun lalu (Pradito/detikcom)

Bahkan, jumlah kunjungan itu terus mengalami penurunan hingga hari ini. Tapi Sukadi menyebut hal itu lumrah, mengingat enam hari lagi bunga Amarilis sudah berhenti bermekaran.

"Tahun ini memang agak nggak bagus bunganya (bunga Amarilis yang bermekaran), karena tidak barengan yang mekar. Ya, kalau sekarang ini paling hanya 1-2 orang yang ke sini, itu juga hanya sebentar karena bunganya sudah layu mas," katanya.

"Tapi untungnya kalau pemesanan bibit (Amarilis) mengalami kenaikan, tapi yang pesan lho. Kalau yang beli langsung hanya sedikit," imbuh Sukadi.

Sukadi menambahkan, bahwa kondisi semacam ini baru ia temui di tahun ini, di mana curah hujan mengalami penurunan meski sudah tidak memasuki musim kemarau. Berkaca dari kondisi tersebut, ia pun berencana untuk membangun bak penampungan air agar bunga Amarilis di kebunnya mekar secara bersamaan.

"Kondisi tahun ini kan saya jadikan pengalaman untuk ke depannya. Karena itu, untuk rencana ke depannya saya mau bikin tanki besar seperti bak itu untuk cadangan air. Jadi kalau pas musim seperti ini airnya bisa digunakan untuk menyiram tanaman (bunga Amarilis)," sambung Sukadi.





(rdy/rdy)

Hide Ads