Surachet Chanchu, tidak pernah bermimpi akan menemukan batu 'berharga' saat sedang berjalan memungut sampah di pinggir pantai. Sehari-hari Surachet memang berprofesi sebagai seorang pemulung.
Namun nasib Surachet bisa jadi berubah setelah dia menemukan sebongkah batu 'tidak biasa' seberat 16,7 kg yang belakangan diketahui sebagai Ambergris. Surachet menemukan batu ambergris ini di pesisir pantai Songkhla, Thailand Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat bongkahan batu ini di pinggir pantai saat saya sedang memungut sampah. Saya mengira itu seperti muntahan paus, tapi saya butuh seseorang untuk mengeceknya," kata Suravhet
Surachet pun membawa pulang batu ambergris ini ke rumahnya. Untuk mengetes apakah batu ini ambergris atau bukan, Surachet mengeluarkan korek dan membakar batu tersebut.
Rupanya, batu tersebut bisa terbakar dan menimbulkan aroma wangi yang khas. Saat itulah Surachet yakin bahwa yang dia temukan adalah batu Ambergris.
Ambergris sebenarnya bukanlah batuan, melainkan hasil sekresi kelenjar empedu dari sistem pencernaan Paus Sperma. Biasanya ambergris terapung di lautan atau terbawa ke pantai.
Seiring berjalannya waktu, ambergris akan mengalami proses kimia dengan air laut yang membuat bentuknya jadi solid seperti batu. Tapi sebenarnya ambergris ini adalah bahan baku parfum yang harganya sangat mahal. Tak heran banyak yang menyebut Ambergris sebagai 'emas' yang terapung di lautan.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol