Wilayah Jabodetabek sedang dilanda banjir. Banyak rumah terendam dan juga barang-barang yang hanyut dibawa oleh arus. Tak luput hewan-hewan peliharan, serangga, hewan pengerat, dan hewan melata ikut jadi perhatian.
Ular, yang beberapa waktu lalu menghebohkan warga Jabodetabek karena muncul ke perumahan warga, kembali bikin heboh. Beberapa orang warga dan juga petugas menangkap keberadaan ular di sela-sela evakuasi banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu ular yang terbawa arus membuat kita was-was. Dalam rilis yang diterima detikcom dari Yayasan Sioux Ular Indonesia, Jumat (3/1/2020), terdapat beberapa poin penting yang perlu kamu ketahui tentang ular dan banjir.
1. Ular termasuk satwa berdarah dingin
Ini berarti ular tidak bisa memproduksi panas tubuh sendiri. Hingga ular membutuhkan panas dari matahari untuk hidup menjaga suhu tubuhnya.
Jadi ulat di saat kedinginan akan berjemur dan di saat kepanasan dia akan bersembunyi. Jika lebih dari suhu minimal dan maksimal, ular akan mati.
2. Ular bisa kedinginan karena hujan dan banjir
Saat kemarin kehujanan dan apalagi hanyut kena aliran deras air, si ular akan kedinginan hingga suhu tubuhnya menurun. Dia akan mengikuti arus hingga mendapatkan tempat sembunyi dan atau terdampar. Lokasi yang tidak terpola karena ular selalu berpindah pindah.
Di saat matahari bersinar panas, maka ular akan bergerak mencari panas matahari untuk menaikkan suhu tubuh nya. Di sini kita perlu hati-hati bertemu ular yang sedang berjemur. Adapun jam ular berjemur adalah pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.
![]() |
3. Ular juga bisa stress
Beberapa bulan ini ular masuk rumah karena mencari mangsanya atau tikus. Namun saat ini ular masuk rumah karena terbawa banjir dan tersesat, mereka juga stres panik.
Akibatnya mereka akan mencari titik paling aman dan kering agar suhu badannya tidak menurun membahayakan hidupnya.
4. Ular yang tertangkap adalah ular dari sungai dan kebun kosong
Ular python, kebanyakan python reticulatus atau sanca batik yang tertangkap disela sela pemukiman ini adalah ular yang habitatnya dekat dengan sungai, atau di antara kebun kebun kosong. Saat banjir mereka tergeser ke area yang acak, salah satunya pemukiman. Jumlah laporan ular python tertangkap saat banjir naik drastis dari berbagai lokasi.
5. Saat banjir, ular juga survive
Meski ular sangat pandai berenang dan memanjat, namun ular tidak bisa bertahan apabila tersapu hujan deras, aliran saluran drainase yang meluap, selokan got dan sungai dengan aliran deras. Dan cara mereka menyelamatkan diri adalah dengan menyandarkan diri pada batang pohon ranting atau benda lain saat hanyut.
Selain itu, untuk bertahan ular juga akan mencari sumber panas untuk menghangatkan tubuhnya. Perlu traveler ketahui juga bahwa ular-ular juga membutuhkan makan dan punya waktu berbeda saat mencari makan. Ada ular yang mencari makan di siang hari (diurnal), ada juga yang malam hari (nocturnal), dan ada mencari makan siang malam.
Walau diseret oleh arus banjir, ulat tetap akan mencari makan dan mencari perlindungan. Contoh ular yang mencari makan saat siang dan malam adalah kobra.
Contoh ular yang mencari makan saat malam hari adalah ular weling (candidus) dan saat pagi dan siang dia akan bersembunyi di area yang tidak masuk matahari, termasuk rumah yang kebanjiran yang lembab dan tidak ada akses penerangan atau cahaya.
Begitu juga dengan spesies lain yang mencari aktivitas siang hari dan saat malam dia akan sembunyi dan istirahat.
Itulah fakta penting yang perlu traveler ketahui tentang ular di saat banjir. Jika traveler ingin membersihkan rumah dari bekas banjir, tetap waspada ya. Tidak hanya pada ular, namun juga pada serangga dan benda-benda tajam yang tertutup lumpur.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol