Masyarakat Jepang punya tradisi berendam bareng di pemandian air panas atau onsen. Biasa dilakukan terpisah berdasarkan jenis kelamin, mungkin nggak sih berendam bareng dengan lawan jenis di onsen? Bisa saja, walaupun ada pula aturan mainnya.
Bagi traveler pecinta budaya Jepang, tentu sudah tak asing lagi dengan salah satu tradisi masyarakatnya yang gemar berendam di onsen. Hanya berbeda dengan di negara lain, tradisi berendam di onsen umumnya mengharuskan tamunya untuk bertelanjang bulat atau dengan selembar handuk saja.
Oleh sebab itu, biasanya onsen dipisahkan sesuai dengan jenis kelamin. Ada sekat pembatas yang dihadirkan untuk privasi dan kenyamanan, sekaligus memastikan tak terjadi hal yang bukan-bukan. Malah, pengunjung dengan tato biasanya dilarang keras untuk masuk onsen dengan alasan keamanan.
Mengetahui budaya tersebut, mungkin ada di antara traveler yang penasaran perihal kehadiran onsen 'campur.' Seperti diberitakan media lokal Jepang Sora News24, ternyata ada istilah khusus untuk itu. Sebutannya adalah 'konyoku' atau kolam campur.
Nah, di Jepang sendiri keberadaan kolam onsen konyoku atau campur biasanya ditemui di daerah pedesaan yang cukup terpencil. Sudah begitu, mayoritas penikmatnya adalah warga setempat yang biasanya sudah cukup berumur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Yang patut digarisbawahi adalah kolam kashikiri punya aturan. Secara fungsi, kolam kashikiri bukanlah love hotel yang memang diperuntukkan buat bercinta. Sejatinya, di atas kertas, tak diperkenankan melakukan aksi senggama di dalam onsen. Hal itu pun berlaku untuk pasangan beda jenis saat berendam bareng di kolam onsen privat.
Terlepas dari momen intim yang bisa tercipta saat berendam bareng kekasih atau lawan jenis di kolam kashikiri yang privat, mungkin traveler normal juga dibuat penasaran soal tanggapan orang Jepang sendiri soal kolam campur tersebut? Ternyata, pendapat mereka tak seperti yang dibayangkan.
Situs travel Jepang yang bernama Air Trip menggelar survei perihal pendapat masyarakat Jepang soal berendam di onsen dengan lawan jenis atau kekasih. Survei pun dilakukan dengan mengambil sampel dari 710 pria dan 401 wanita. Hasilnya, ada gap pendapat yang cukup jauh di antara keduanya.
Menurut kaum pria, sekitar 25,5% berpendapat kalau berendam bareng lawan jenis atau kekasih adalah sah-sah saja. Bahkan sebelum pria dan wanita berada dalam hubungan spesial seperti pacar atau suami istri.
Di satu sisi, ternyata kaum wanita lebih strict atau menolak untuk berendam bersama lawan jenis baik di kolam konyoku (campur) atau kashikiri (privat). Dari survei yang ada, hanya 6,5% wanita saja yang setuju.
![]() |
Hanya saja, ada penerimaan lebih tinggi atau sekitar 33,3% wanita yang menyetujui berendam bareng lawan jenis dengan syarat telah menjalim hubungan spesial minimal selama setengah tahun. Sekitar 22% kaum pria ternyata juga memiliki pandangan yang serupa.
Ada juga pandangan lain dari 13,5% kaum wanita, yang berpendapat setuju untuk berendam bareng lawan jenis selama mereka telah menikah. Di sisi kaum pria, sekitar 13,8% responden juga setuju dengan ide tersebut.
Ditarik dari survei di atas, kaum wanita Jepang lebih terbuka dengan ide berendam bareng lawan jenis atau kekasih ketika mereka telah menikah atau telah menjalin hubungan khusus selama kurang lebih enam bulan. Adapun umumnya masyarakat Jepang melakukan apa yang disebut onsen date di kolam terpisah dalam suatu pemandian air panas.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!