Nishida Midori, demikian nama turis Jepang itu. Diintip detikcom dari Insider, Senin (13/1/2020), Nishida hendak berkunjung ke rumah orang tuanya. Semua berjalan mulus hingga Nishida tiba di tempat check in bandara.
Wanita berusia 25 tahun tersebut diminta untuk mengikuti serangkaian tes kehamilan sebelum boarding karena petugas maskapai curiga ia sedang mengandung. Tes tersebut bernama Fit to Fly. Meski sudah meyakinkan petugas bahwa dirinya tidak hamil, Nishida tetap harus mengikuti peraturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak maskapai pun angkat suara terkait insiden ini. Hong Kong Express Airways, pihak maskapai, mengatakan bahwa tes tersebut dilakukan semata-mata karena perintah dari imigrasi Saipan yang masuk ke pemerintahan Amerika Serikat.
Lantas kenapa urusan kehamilan ini jadi perkara besar? Ternyata ada banyak turis yang datang ke Pulau Saipan untuk melahirkan. Bahkan di tahun 2018, ada lebih banyak turis yang melahirkan di pulau ini daripada penduduknya.
Hal ini didasari oleh keinginan turis yang ingin mendapatkan kependudukan Amerika Serikat untuk anak mereka. Sehingga nantinya, anak-anak mereka bisa mendapatkan hak yang sama seperti warga Amerika Serikat terkait dengan kebebasan visa.
Kebanyakan dari turis yang melahirkan di Pulau Saipan adalah warga negara China. Pada tahun 2009, hanya ada 12 turis yang melahirkan di Pulau Saipan. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Terakhir, pada tahun 2018, ada 575 turis China yang melahirkan di pulau cantik ini.
Sebenarnya bukan hal yang ilegal untuk turis melahirkan di Amerika Serikat. Tapi kebanyakan dari mereka berbohong soal visa liburan yang digunakan untuk keperluan kesehatan seperti melahirkan. Sehingga, pihak imigrasi Amerika Serikat ingin mengkontrol perkembangan penduduk Amerika Serikat. Serangkaian tes kehamilan pun akan dilakukan kepada tiap penumpang yang terlihat hamil.
Jika terbukti hamil tua, pihak maskapai akan menolak untuk menerbangkan penumpang tersebut. Kalau sudah sampai di negara tujuan, penumpang tersebut akan langsung diterbangkan pulang oleh pihak imigrasi dengan menggunakan maskapai yang sama.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum