Dua ribuan orang mengikuti kirab kebinekaan yang mempertunjukkan berbagai budaya yang ada di Solo, terutama Jawa dan Cina.
Mewakili simbol Jawa, beberapa pertunjukan disuguhkan, seperti Buto Gedruk, Buto Birawa, Macan Sigrak hingga Jaran Kepang. Sedangkan pertunjukan khas Cina yang disuguhkan ialah barongsai, liong hingga peragaan kostum Biksu Tong Sam Cong dan Sun Go Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kirab dimulai dari kawasan Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie pada pukul 14.30 WIB. Kirab menempuh rute sejauh 3 kilometer.
Dimulai di depan Pasar Gede, peserta berjalan lewat Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Juanda, Jalan Urip Sumoharjo dan kembali ke Pasar Gede.
![]() |
Pukul 16.30 WIB, jodang pembawa kue keranjang kembali ke tempat awal. Masyarakat pun langsung berebut kue keranjang.
Selain itu, panitia masih membagikan kue keranjang untuk masyarakat dengan melemparkannya dari lantai dua Pasar Gede. Warga yang berada di Jalan Urip Sumoharjo saling berebut mendapatkan kue khas Imlek itu.
![]() |
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Grebeg Sudiro merupakan simbol persatuan dalam keberagaman yang ada di Kota Solo. Dia berharap kerukunan terus tercipta di Kota Bengawan.
"Terbukti kita semua di sini tidak memandang siapa yang ada di kanan kiri kita. Tidak ada yang memandang suku, ras dan golongan. Yang ada semua bersatu sebagai masyarakat Kota Surakarta," katanya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum