Barongsai & Buto Ramaikan Karnaval Grebeg Sudiro di Solo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Barongsai & Buto Ramaikan Karnaval Grebeg Sudiro di Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikTravel
Minggu, 19 Jan 2020 19:17 WIB
Pawai Barongsai di Grebek Sudiro Solo (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo - Karnaval budaya Grebeg Sudiro kembali digelar untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek di Solo. Pawai barongsai dan buto mewarnai karnaval ini.

Dua ribuan orang mengikuti kirab kebinekaan yang mempertunjukkan berbagai budaya yang ada di Solo, terutama Jawa dan Cina.

Mewakili simbol Jawa, beberapa pertunjukan disuguhkan, seperti Buto Gedruk, Buto Birawa, Macan Sigrak hingga Jaran Kepang. Sedangkan pertunjukan khas Cina yang disuguhkan ialah barongsai, liong hingga peragaan kostum Biksu Tong Sam Cong dan Sun Go Kong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, beberapa jodang yang dibawa oleh peserta kirab. Jodang utama berbentuk miniatur Balai Kota Surakarta dan Tugu Keris membawa 4 ribu kue keranjang.

Barongsai & Buto Ramaikan Karnaval Grebeg Sudiro di SoloFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Kirab dimulai dari kawasan Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie pada pukul 14.30 WIB. Kirab menempuh rute sejauh 3 kilometer.

Dimulai di depan Pasar Gede, peserta berjalan lewat Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Juanda, Jalan Urip Sumoharjo dan kembali ke Pasar Gede.

Barongsai & Buto Ramaikan Karnaval Grebeg Sudiro di SoloFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Pukul 16.30 WIB, jodang pembawa kue keranjang kembali ke tempat awal. Masyarakat pun langsung berebut kue keranjang.

Selain itu, panitia masih membagikan kue keranjang untuk masyarakat dengan melemparkannya dari lantai dua Pasar Gede. Warga yang berada di Jalan Urip Sumoharjo saling berebut mendapatkan kue khas Imlek itu.

Barongsai & Buto Ramaikan Karnaval Grebeg Sudiro di SoloFoto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Grebeg Sudiro merupakan simbol persatuan dalam keberagaman yang ada di Kota Solo. Dia berharap kerukunan terus tercipta di Kota Bengawan.

"Terbukti kita semua di sini tidak memandang siapa yang ada di kanan kiri kita. Tidak ada yang memandang suku, ras dan golongan. Yang ada semua bersatu sebagai masyarakat Kota Surakarta," katanya.


(wsw/wsw)

Hide Ads