Dalam menampilkan aksi barongsai dan naga liong, senimannya bukan cuma harus mengusung alat kerja dengan bobot tak ringan. Mereka juga dituntut tampil lincah dan prima, selain juga kompak dengan rekan-rekannya. Jelas tak mudah.
Tantangan itulah yang dijalani Ferry Ferdiansyah, salah satu penyelam atraksi barongsai dan naga liong dalam air (underwater) di SeaWorld Ancol. Untuk memeriahkan Imlek tahun ini, SeaWorld tak cuma mengusung barongsai dalam air tapi juga di darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau untuk liong dan barongsai udah pasti beda. Barongsai di darat sama di air lebih berat di air ya. Kalau di darat kan lebih ringan. Alatnya (barongsai underwater) juga kita pake besi bahannya ada paralon, pipa, terus kepalanya itu dari fiber," kata Ferry.
"Tantangannya berat. Karena ini satu barongsai 10 kilo, satu liong 20 kilo. Kebetulan saya ada di liong. Ada empat orang penyelam. Tantangannya ada 4 orang terus kita berkomunikasi harus kompak. Kalau nggak kompak nggak bisa jalan tuh liong karena panjang dan berat," ujar Ferry.
Disebutnya, penyelam melakukan latihan intens atraksi barongsai underwater selama 3 minggu. Mereka berkordinasi bagaimana agar saling bisa menjaga kekompakan.
![]() |
"Latihan kita 3 minggu itu juga nggak tiap hari sih satu minggu bisa dua kali atau tiga kali. Karena itu butuh kekompakan, mengatur keseimbangan ya," kata Ferry.
Cara penyelam berkoordinasi juga tidak mudah. Dengan membawa bobot berat ditambah berada di dalam air, mereka berkomunikasi dengan isyarat. Atraksi yang dilakukan para penyelam ini sendiri berjalan selama 10 menit.
"Kita koordinasinya pake isyarat tapi nggak setiap kali kita koordinasi. Jadi mungkin yang belakang juga udah ngerti kan kalau saya dayung, kita kan juga udah latihan," kata Ferry.
![]() |
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan