Selasa (21/1) kemarin, kapal yang ditumpangi wartawan tenggelam di Labuan Bajo. Rupanya, lokasinya memang rawan dengan gelombang besar!
Kapal yang ditumpangi wartawan, yang diketahui bernama Plataran Phinisi Bali, itu terbalik saat berada di tengah laut. Diketahui, kapalnya dalam perjalanan dari Pulau Bidadari ke dermaga di Labuan Bajo.
Menurut salah satu pengakuan wartawan, saat perjalanan kembali dari Pulau Bidadari terjadi perubahan cuaca mendadak, yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik. Beruntung, semua wartawan dan anak buah kapal (ABK) yang menjadi penumpang kapal tersebut selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardiansyah, salah seorang warga Labuan Bajo menjelaskan lokasi tenggelamnya kapal wartawan tersebut. Sebelumnya, dia menjelaskan tentang Pulau Bidadari.
"Pulau Bidadari itu lokasinya dekat dari Labuan Bajo (tepatnya dari Dermaga Pelni). Hanya 10 menit naik speed boat," katanya kepada detikcom, Rabu (22/1/2020).
Pulau Bidadari merupakan pulau kecil, yang di sisi selatannya terdapat suatu resort. Pantainya berpasir putih, namun lebih didominasi lanskap bebatuan karang.
![]() |
Menurut Ardiansyah, perairan di sekitar Pulau Bidadari sering terjadi gelombang besar. Khususnya di awal tahun di bulan Januari.
"Sering terjadi gelombang besar dari arah barat laut dan arah barat. Pernah beberapa kali kapal nelayan juga tenggelam di sana," terang Ardiansyah.
Apalagi tambah Ardiansyah, kini sedang musim barat. Tak hanya gelombang tinggi, tapi juga angin kencang bisa melanda perairan di sekitar Pulau Bidadari.
"Nah, Pulau Bidadari itu ada di laut lepas bagian utara Pulau Flores yang ke atasnya lagi Sulawesi. Sehingga gelombangnya makin tambah besar dan berbahaya," jelasnya.
Menurut Ardiansyah, awal-awal tahun memang tidak banyak wisatawan domestik dan turis mancanegara yang ke Labuan Bajo. Sebab memang, cuacanya cukup rawan.
"Bulan Januari memang cukup ekstrem cuacanya. Namun, BASARNAS (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) dan Polair (Polisi Air) selalu siaga dan bergerak cepat ketika terjadi apa-apa," tutupnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum