Heboh Ongkos Naik Kereta Difabel di AS Sampai Rp 341 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Heboh Ongkos Naik Kereta Difabel di AS Sampai Rp 341 Juta

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 26 Jan 2020 07:19 WIB
Ilustrasi kereta Amtrak di Amerika Serikat (Foto: Mooning of The Amtrak)
Jakarta -

Sebuah perusahaan layanan kereta di Amerika Serikat mematok harga selangit bagi orang dengan disabilitas atau difabel. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya disebut mencapai Rp 341 juta.

Diberitakan CNN, adalah Amtrak yang mematok biaya tiket satu grup dengan harga USD 25.000 atau Rp 341 juta. Alasannya mereka bepergian dengan kursi roda. Satu tiket biasanya berharga USD 16 atau Rp 218 ribu.

Kelompok aktivis disabilitas berbasis di Chicago, Access Living, yang terdampak harga tiket ini. Sedianya para anggotanya akan ke sebuah konferensi pada hari Rabu di Bloomington, Illinois. Perjalanan itu biasanya menelan biaya USD 16 per orang sekali jalan.

Access Living mendapatkan penawaran harga tiket pulang pergi seharga USD 25.000 di bulan lalu. Sebelumnya, dalam pemesanan, mereka mengatakan kepada agen Amtrak bahwa lima dari 10 orang yang melakukan perjalanan menggunakan kursi roda.

"Kami terkejut, kami pikir ada kesalahan dalam email yang mereka kirimkan kepada kami," kata Bridget Hayman dengan Access Living kepada CNN.

Dalam email yang diperoleh CNN, agen Amtrak menjelaskan bahwa dalam rangkaian gerbong kereta hanya memiliki tiga ruang untuk kursi roda. Oleh karena itu, pihaknya harus menggunakan gerbong baru dan menghilangkan beberapa kursi untuk mengakomodasi kelompok disabilitas itu.

Amtrak tidak dapat menjual kursi di dalam gerbong sampai kembali ke konfigurasi regulernya. Hal itulah yang menyebabkan pada pembengkakan biaya.

Hayman mengatakan kelompok itu telah mencoba untuk menyelesaikan masalah dan bahkan menjangkau eksekutif Amtrak. Ia yang bertanggung jawab atas stasiun layanan kereta api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah itu menarik perhatian secara nasional. Keinginan kelompok itu didengar Amtrak pada hari Senin lalu.

"Para pejabat Amtrak telah menghubungi Access Living dan kami meminta maaf atas ketidaknyamanan mereka karena kami telah bekerja, melayani kebutuhan perjalanan mereka," kata Amtrak dalam sebuah pernyataan.

"Kami yakin bahwa mereka sebagai pelanggan yang bernilai, kami akan mengakomodasi semua penumpang yang menggunakan kursi roda di atas kereta Amtrak," imbuhnya.

Hayman mengatakan bahwa Amtrak akan mengakomodasi grup Access Living. Mereka juga hanya akan membebankan biaya reguler.

"Kami senang Amtrak mengatakan dapat mengakomodasi semua pengendara kursi roda tanpa biaya tambahan. Tapi kami tetap sangat prihatin dengan kebijakan barunya yang membebankan biaya besar ke pelanggan cacat karena memindahkan kursi guna mengakomodasi kursi roda," katanya.

"Kebijakan itu harus berubah. Kami khawatir tentang perjalanan di masa depan," imbuh dia.

Senator Tammy Duckworth untuk Illinois, yang kehilangan kedua kaki dan sebagian tangan kanan pada kejadian helikopter Black Hawk di Irak, mencuit pada hari Minggu bahwa biaya USD 25.000 sungguh keterlaluan. Ia menekankan adanya UU yang melindungi difabel.

"Disabilities Act tentang disabilitas telah menjadi hukum negara selama 30 tahun. Namun pada tahun 2020, @Amtrak percaya itu akan menjadi beban padahal ada arsitekturnya," kata Tammy.

Seorang juru bicara Amtrak mengatakan bahwa mereka sedang menjadwalkan pertemuan dengan Tammy. Itu untuk meninjau dan membahas kebijakan Amtrak di masa depan di mana gerbong kereta perlu konfigurasi ulang khusus dan modifikasi untuk mengakomodasi penumpang penyandang cacat.

ADVERTISEMENT




(msl/msl)

Hide Ads