Tempat kemping di Pos 2 Gunung Merbabu diterjang banjir. Banjir ini mengagetkan pendaki yang berada di Jalur Selo itu. Apa sebabnya? Kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Johan Setiawan, banjir tiba-tiba adalah efek lanjutan dari kebakaran hutan. Karena kebakaran, tidak ada penahan air saat hujan deras turun.
"Iya benar, aliran permukaan yang cukup deras karena kemarin terbakar hebat," kata Johan dalam pesan singkat dengan detikcom, Senin (3/2/2020).
Johan mengatakan bahwa cuaca yang di kawasan Gunung Merbabu sering berubah-ubah. "Ya tidak tentu pak (cuacanya)," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran hutan di TNGMb melanda pada pertengahan September 2019 dan menghanguskan sekitar 650 hektar lahan dari luas total Taman Nasional Gunung Merbabu seluas 5.800-an hektar. Kawasan yang terbakar ada dari zona inti, zona rimba, dan zona rehabilitasi.
Zona inti, yang berupa sabana dan di kawasan puncak, merupakan kawasan yang paling parah terbakar. Seluruh kawasan puncak dengan vegetasi alang-alang, termasuk tanaman bunga edelweis, terbakar. Kawasan puncak Gunung Merbabu pun terlihat menghitam bekas terbakar.
Dalam berita sebelumnya, tempat kemping di Pos 2 Jalur Selo, Gunung Merbabu diterjang banjir. Dikabarkan ada tenda pendaki yang hanyut di kejadian ini.
Video yang dibagikan oleh akun Instagram @ombi20 viral. Beberapa pendaki yang berada di luar tenda mengamankan tenda dari terjangan banjir yang tiba-tiba datang itu.
"kondisi merbabu 02-02-2020 Pos 2. slide 1 kondisi air udah mulai turun. slide 2 mulai panik, banyak tenda roboh kenah arus. slide 3 Panik asli, ada tenda hanyut ke jurang bersama isi isinya. safety first, musim hujan jangan dipaksakan jika tak sanggup," kata ombi20 dalam unggahannya, seperti dilihat detikcom, Senin (3/2).
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum