Taman Martha Tiahahu yang akan diubah menjadi taman buku berkiblat pada Book Street Hanoi. Ada dua Book Street di Hanoi, Pemprov DKI pilih yang mana?
Taman Martha Tiahahu saat ini ditutup. Taman yang berada di area Blok M itu muram tak terawat.
Pemrpv DKI Jakarta merencanakan akan memberikan wajah baru untuk taman itu dengan membangun menjadi taman buku atau book avenue. Direktur Teknik PD Pasar Jaya, Dono Pratomo, ketika dihubungi detikcom via telepon pada Selasa (4/2/2020), mengatakan mereka merujuk Book Street di Hanoi, Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila merujuk pada situs Pemerintah Kota Hanoi, di ibu kota Vietnam itu terdapat dua Book Street yang terkenal yaitu Dinh Le dan December 19. Seperti apa profil kedua tempat ini? Simak ulasannya berikut ini.
1. Dinh Le
Dihn Le merupakan kawasan Book Street dengan panjang sekitar 200 meter yang terletak dekat Danau Hoan Kiem. Meskipun toko-toko buku di sini berada di gang sempit, kawasan ini selalu ramai dipadati kolektor buku.
Buku-buku yang dijual di sini punya genre yang beragam, mulai dari buku-buku keluaran terbaru, sastra Vietnam, sastra asing, sains, buku bahasa asing, sampai buku-buku yang sudah tak dicetak lagi alias buku langka. Asyiknya lagi, penjual buku sering memberikan harga diskon berkisar 20-50 persen dari harga eceran yang direkomendasikan penerbit.
Selain bisa belanja buku, pengunjung juga bisa melihat arsitektur bangunan yang unik khas Vietnam tempo dulu. Salah satu toko bahkan terletak di lantai dua sebuah asrama tua dimana pengunjung yang ingin ke sana harus menaiki anak tangga kecil. Beberapa toko di sana juga sudah menjual buku sejak tahun 90-an.
2. December 19
Berbeda dengan Dinh Le, December 19 adalah Book Street yang konsepnya lebih kekinian. Tempat yang dibuka pada 1 Maret 2017 itu tak hanya menjadi tempat orang-orang mencari dan membeli buku tetapi juga menjadi ruang budaya dan kreatif baru di Hanoi.
Lokasinya yang mudah dijangkau dan dekat dengan Pengadilan Orang Hanoi serta objek wisata bersejarah Penjara Hoa Lo membuat kawasan ini ramai dikunjungi baik oleh penduduk lokal maupun turis mancanegara. Book Street ini membentang sepanjang 200 meter yang bentuknya seperti jalur pejalan kaki yang kanan kirinya berdiri toko-toko buku berdesain minimalis.
Di sana ada 16 toko yang dimiliki para penerbit dan perusahaan buku. Di dalam toko itu, rak buku ditata teratur dan telah dikategorikan berdasarkan genrenya sehingga mempermudah pengunjung yang mencari buku. Turis asing juga tak perlu khawatir karena staf di sana bisa berbicara dalam bahasa Inggris.
December 19 juga dilengkapi dengan alun-alun kecil yang menjadi tempat orang-orang berdiskusi dan meluncurkan buku. Fasilitas di sana juga beragam mulai dari buku elektronik, WiFi dan air gratis, tempat ngopi, kios yang menjual bunga dan souvenir, serta desain unik toko yang cocok jadi tempat berfoto. Selain itu, di ujung jalan juga ada dua stasiun informasi publik yang akan memberikan pengetahuan bagi pengunjung mengenai sejarah, budaya, dan pariwisata Hanoi.
Nah, itulah profil singkat kedua Book Street di Hanoi. Kira-kira kalau Taman Martha Tiahahu akan diubah seperti apa ya?
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!