Tak Mungkin Turis Tak Komplain Terhadap Kemacetan Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Mungkin Turis Tak Komplain Terhadap Kemacetan Jakarta

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 14 Feb 2020 18:16 WIB
Macet tak melulu menghadirkan suasana penat akibat antrean kendaraan. Dalam bingkai foto, kemacetan justru terlihat indah dari balik lensa. Setuju?
Jalanan di DKI Jakarta saat malam. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta mengklaim tak pernah menerima komplain kemacetan dari turis asing. Salah satu operator wisata di ibu kota menampiknya.

Jakarta sedang menggenjot jumlah wisatawan. Salah satu menu baru dengan menggelar balap mobil Formula E.

Menambah acara di Jakarta bukan berarti tak ada konsekuensi yang ditanggung pemerintah DKI Jakarta. Salah satunya, terkait kemacetan lalu lintas yang menjadi masalah klasik ibu kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, merujuk tahun-tahun sebelumnya, Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, berkesimpulan tak ada komplain dari wisatawan mancanegara soal macet.

Operator wisata Jakarta, Wisata Kreatif Jakarta, yang mengajak turis menikmati destinasi wisata di Jakarta dengan berjalan kaki terkejut dengan pernyataan itu. Sebab, tak sedikit pelancong yang didampinginya mengeluhkan kemacetan Jakarta.

ADVERTISEMENT

Tapi, justru situasi itu pula yang membuat Ira Lathief mendirikan Wisata Kreatif Jakarta. Dia mengajak traveler untuk menikmati Jakarta dengan berjalan kaki.

"Enggak mungkin kalau enggak komplain, saya juga kadang-kadang membawa wisatawan di luar wisata kreatif (yang mengendarai mobil) kan saya bawa juga, macet kok, tetap macet," kata Ira yang dihubungi detikTravel, Jumat (14/2/2020).

Bahkan, saat mendampingi traveler dengan bendera Wisata Kreatif, dengan jalan kaki, Ira harus pandai-pandai menentukan jadwal keliling Jakarta.

"Kalau misalnya ada city tour gitu itu memang berangkatnya jam 09.00, biasanya rata rata sebelum jam lima sudah kelar, rata-rata ya, mungkin yang enggak komplain yang ikut tur seperti itu," Ira menjelaskan.

Ira menduga kemacetan yang sudah menjadi masalah klasik di Jakarta itu sudah dimaklumi oleh wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Sebab, boleh dibilang seluruh informasi wisata tentang Jakarta menyebutkan masalah macet di jalanan. Selain itu, kemacetan menjadi masalah di sejumlah negara Asia Tenggara.

"Kalau yang namanya macet memang di mana-mana juga kena macet," kata Ira.

Ira berharap, antusiasme turis semakin meningkat kendati Jakarta belum bisa mengatasi masalah macet. Ira berharap menginginkan infrastruktur diperbaiki, seperti di bagian belakang kota tua Jakata yang sudah banyak dikuasai kaki lima. Itu agar wisatawan bisa nyaman saat berada di areal wisata setelah bergulat dengan macet Jakarta.

"Saya berharap (turis) semakin banyak, terus, juga infrastruktur makin diperbaiki kaya ada bis tingkat wisata itu sebenarnya bagus buat turis asing," kata Ira.




(fem/fem)

Hide Ads