Ratusan warga Tionghoa di Sukabumi, Jawa Barat merayakan rangkaian Imlek dengan menggelar Festival Cap Go Meh. Kali ini, festival itu berbaur dengan tanjidor dan debus.
Jumat (14/2/2020) pagi hingga petang, Vihara Widhi Sakti ramai. Ratusan warga Tionghoa turun ke jalan untuk menggelar kegiatan puncak Festival Budaya Cap Go Meh 2571/ 2020.
Mereka pun bergembira sekaligus lega. Bukan apa-apa, setelah lima tahun vakum, kini warga Tionghoa Sukabumi kembali menggotong Tao Pekong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama lima tahun terakhir, dewa tak mengizinkan arak-arakan dengan memunculkan Tao Pekong dilaksanakan. Ya, masyarakat Tionghoa harus mendapatkan izin untuk menggotong Tao Pekong ke jalanan, meninggalkan vihara.
"Ada tradisi saat kami harus berkomunikasi meminta izin dengan para dewa kami. Makanya, selama beberapa waktu ini tidak dilaksanakan karena tidak mengizinkan akhirnya tidak dihelat, menurut kepercayaan kita seperti itu. Termasuk tradisi gotong Tao Pekong," kata Iwan Iskandar, Ketua Yayasan Vihara Widhi Sakti kepada detikcom.
Ada yang berbeda di acara perayaan yang biasa dilakukan setelah 15 hari dari tahun baru Imlek itu, pesertanya tidak hanya melibatkan masyarakat Tionghoa dari Vihara di Sukabumi dan luar kota, tapi juga diikuti peserta di luar masyarakat Tionghoa. Sebut saja atraksi Bola Lengeun Seneu, Lengser, Sisingaan, Tanjidor, Debus dan berbagai komunitas yang mengikuti festival budaya itu.
"Kami kan punya tema mempertahankan persatuan republik Indonesia, semua elemen masyarakat, kesenian daerah kita undang. Tidak ada minoritas dan mayoritas, kita semua bersatu mempererat hubungan antar agama dan yang terpenting itu tidak adalagi intoleransi di Sukabumi. Harapannya Sukabumi jauh lebih aman," Iwan menjelaskan.
Suara berbagai genderang bertabuhan meramaikan lokasi festival, barongsai berbentuk naga dan macan juga berjingrak memamerkan kelincahannya. Tiba-tiba dari arah podium panitia terdengar peringatan agar seluruh peserta menghentikan kegiatannya.
![]() |
"Mohon maaf, mohon kepada semua peserta untuk menghentikan kegiatan. Mengingat saudara kita umat muslim akan melaksanakan Shalat Ashar," salah seorang panitia memberikan pengumuman saat azan tiba, suasana yang tadinya ramai tetiba hening. Dari kejauhan sayup terdengar lantunan suara adzan dari masjid terdekat.
Festival pun dihentikan sekitar 45 menit, setelah itu kegiatan kembali dilanjutkan. Unsur Muspida diantaranya Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan wakilnya Andri Hamami, Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim, Dandim 0607 Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo dan Kejari Kota Sukabumi Ganora Zarina terlihat duduk di atas podium kehormatan.
Simak Video "Video Anies Baswedan Berharap Cap Go Meh Jadi Penggerak Perekonomian "
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol