Jepang berpeluang kehilangan pendapatan USD 1,29 miliar atau sekitar Rp 17,6 triliun dari pariwisata pada periode Januari hingga Maret. Itu imbas dari wabah virus Corona.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) prediksi itu berdasarkan menurunnya jumlah penumpang dari dan ke China daratan. ICAO melaporkan sekitar 70 maskapai telah membatalkan semua penerbangan internasional, selain itu sebanyak 50 maskapai lainnya telah membatasi penerbangan.
Perkiraan awal ICAO menunjukkan penurunan penumpang sekitar 16,4 juta hingga 19,6 juta orang dibandingkan dengan target yang dibuat maskapai untuk kuartal pertama 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penurunan penumpang itu, diperkirakan Jepang bakal kehilangan pendapatan pariwisata sebesar USD 1,29 miliar pada periode Januari hingga Maret.
Dampak ekonomi dari virus Corona diperkirakan akan lebih besar daripada yang disebabkan oleh epidemi SARS pada 2003. Sebab, virus Corona memakan korban lebih banyak dan penyebarannya lebih luas. Sejauh ini telah lebih dari 1.600 oran tewas akibat virus tersebut.
Pengurangan penumpang sama dengan hilangnya USD 4 miliar hingga USD 5 miliar dalam pendapatan operasi kotor untuk maskapai di seluruh dunia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol