Ini Perbedaan Perayaan Galungan di Bali dan Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Perbedaan Perayaan Galungan di Bali dan Jakarta

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Rabu, 19 Feb 2020 21:05 WIB
Galungan merupakan salah satu hari besar yang diperingati oleh umat Hindu. Momen perayaan Galungan juga kerap dimanfaatkan sebagai ajang mempererat silaturahmi.
Suasana perayaan Galungan (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Hari Raya Galungan yang merupakan peringatan kemenangan dharma (kebaikan) atas dharma (kejahatan) selalu dinanti umat Hindu setiap tahunnya. Hari Raya yang jatuh setiap Rabu Kliwon Wuku Dungulan ini akan berulang setiap 210 hari, yang artinya dalam setahun umat Hindu akan merayakannya sebanyak dua kali.

Hari kemenangan ini biasanya dirayakan secara meriah di Bali, pulau dengan mayoritas orang beragama Hindu. Hiasan penjor atau janur juga akan memenuhi jalan-jalan. Selain itu, di sana sekolah dan kantor akan diliburkan selama beberapa hari.

"Kita di sana (Bali) kan mayoritas, hampir di setiap desa di sana mayoritas umat Hindu. Upacara bisa dilakukan seharian penuh dari di rumah, di pura keluarga, di pura desa, sehingga hampir seharian penuh memang orang melakukan ritual sehingga tepat kalau di Bali libur," kata Sekretaris Suka Duka Hindu Dharma Banjar Jakarta Timur, Made Sumadi Artha, ketika ditemui detikcom, Rabu (19/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini berbeda dengan daerah di luar Bali, termasuk di Jakarta, dimana suasana Galungan ini paling terasa bila umat Hindu mengunjungi pura. Misalnya di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, umat Hindu telah berdatangan sejak pagi baik datang sendiri, bersama teman, atau keluarga. Dari pantauan detikcom, banyak orang melakukan temu kangen atau justru berkenalan dengan sesama umat. Mereka memanfaatkan waktu yang terbatas untuk beribadah dan bersilaturahmi.

"Kalau di Jakarta kan kita heterogen, jadi tentu kita tidak mau memaksakan bahwa kita harus libur sementara yang lain tidak melaksanakan ritual," ujar Made.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Pinandita Pura Aditya Jaya, I Gusti Made Agung Nugraha berharap ke depannya seluruh umat Hindu bisa mendapatkan dispensasi untuk beribadah saat Galungan.

"Kami mengharapkan karena banyak umat Hindu yang masih belum bisa mendapatkan libur dari pemerintah, kami mohon pada pemerintah untuk memberikan dispensasi kepada umat Hindu yang bekerja di kantoran baik swasta maupun pemerintah," katanya.

Sampai saat ini, pemerintah memberikan libur fakultatif bagi umat Hindu untuk merayakan hari besar keagamaan. Namun dalam praktiknya belum semua sektor mengetahui dan memahami mengenai kebijakan tersebut.




(pin/ddn)

Hide Ads