Wow! 76 Tahun Hilang, Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Samudra Pasifik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wow! 76 Tahun Hilang, Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Samudra Pasifik

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Selasa, 25 Feb 2020 05:12 WIB
76 Tahun Hilang, Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Samudra Pasifik
Bangkai pesawat tempur AS (Foto: University of Delaware via CNN)
Jakarta -

Jejak Perang Dunia II tiba-tiba muncul ke permukaan. Pesawat tempur yang lenyap tanpa jejak saat masa perang, ditemukan.

Pesawat tempur Amerika Serikat (AS) itu merupakan pesawat yang terlibat dalam operasi penyerangan yang bernama Operation Hailstone pada 1944. Waktu itu, pesawat tersebut digunakan oleh pasukan AS untuk menyerang pasukan Jepang di barat Lautan Pasifik.

Operation Hailstone itu digadang-gadang menjadi penentu kemenangan bagi AS. Malangnya, sebanyak 40 orang tewas dan lebih dari 20 pesawat milik pasukan AS hilang saat operasi dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga tak mendapatkan kejelasan mengenai nasib pasukan tentara AS. Tapi, semangat untuk menemukan pesawat yang hilang itu tak surut setelah puluhan tahun berlalu.

Dilansir dari CNN, Senin (24/2/2020), Project Recover sebuah organisasi nirlaba yang mencari mereka yang hilang dalam aksi sejak Perang Dunia II, telah menemukan tiga dari pesawat yang hilang tersebut.

ADVERTISEMENT
76 Tahun Hilang, Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Samudra PasifikFoto: University of Delaware via CNN

Menurut keterangan dari University of Delaware, pesawat jatuh yang ditemukan itu termasuk dua pembom tukik SBD-5 Dauntless dan satu pembom torpedo Avenger TBM / F-1.

"Sementara penemuan situs-situs ini menggembirakan dan memvalidasi (bahwa pesawat memang jatuh), perasaan ini bercampur dengan emosi merendah mengenai pengorbanan yang dilakukan oleh anggota angkatan bersenjata ini dan keluarga mereka dalam melindungi kemerdekaan kami," kata pendiri Project Recover Mark Moline, sebagaimana dijelaskan University of Delaware.

Moline juga merupakan direktur dari School of Marine Science and Policy at the University of Delaware.

Dalam melakukan proses pencarian ini, Project Recover bekerjasama dengan peneliti dari Scripps Institution of Oceanography. Mereka sukses menemukan tiga pesawat yang berada di kedalaman 100-215 kaki (30-66 meter) di bawah permukaan laut Micronesia, sebuah negara yang punya 600 pulau kecil di Pasifik barat.

Meskipun bangkai pesawat sudah ditemukan, masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa tujuh awak yang berada di tiga pesawat itu mungkin ditemukan.

Ketua arkeolog Andrew Pietruszka mengatakan, "para peneliti sekarang sedang mengumpulkan laporan untuk ditinjau oleh pemerintah AS yang berpotensi menggerakkan proses untuk memulihkan dan mengidentifikasi sisa-sisa pesawat hingga tujuh awak pesawat."




(pin/fem)

Hide Ads