Tingkat hunian hotel di Cianjur, Jawa Barat menurun 20-35 persen akibat virus Corona belakangan ini. Sejumlah upaya dilakukan hotel untuk meyakinkan pengunjung tetap merasa aman dan nyaman dan memastikan tidak adanya penyebaran virus Covid-19 di Kota Tauco.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur Nano Indra Praja mengatakan virus corona secara otomatis akan melumpuhkan tingkat pariwisata di Kabupaten Cianjur. Bahkan untuk secara keseluruhan hotel yang tergabung di PHRI, tingkat hunian hingga saat ini menurun sampai 35 persen.
"Untuk Februari ini sekitar 35 persen okupansi hotel turun," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Nano pun tidak ingin pengusaha maupun masyarakat panik dengan keadaan saat ini. Ia lantas mengimbau, agar pengusaha hotel dan restoran untuk tetap tenang dan profesional menjalankan bisnis mereka.
"Tetap jaga kebersihan, melayani sesuai pada koridor pariwisata yang mengutamakan tamu. Tidak usah panik, semua pasti ada solusinya," ujarnya.
Nano menambahkan, untuk saat ini hotel masih bisa terbantu dengan kegiatan organisasi hingga pemerintahan, dimana pertemuan dilakukan di perhotelan daerah.
Tetapi, lanjut dia, hal itu tidak bisa terus diandalkan. Makanya diharapkan masalah virus Corona bisa segera teratasi. "Agenda pemerintahan juga jadi di daerah, tidak ke luar kota. Untuk sementara waktu itu cukup membantu, meski tingkat hunian menurun. Tapi kami harap semuanya bisa segera kembali normal," ujarnya.
Manager Marcom Le Eminence Hotel Muhamad Rizki Sutrisna menambahkan dampak dari hebohnya pemberitaan penyebaran virus Corona membuat tamu yang datang berkurang, terutama tamu atau wisatawan asing dari Timur Tengah. Padahal hingga saat ini lingkungan Hotel Le Eminence diklaim masih terbebas dan bersih dari virus tersebut.
Adanya travel warning dari negaranya dengan marak pemberitaan Corona, mengakibatkan wisatawan Timur Tengah banyak yang tidak bisa datang ke daerah Puncak Cianjur.
"Penurunannya signifikan, sekitar 20 persen. Biasanya kalau weekend ini, dari 379 kamar semuanya terisi. Tapi sekarang hanya sekitar 80 persennya yang terisi," ungkap Rizky kepada detikcom, Sabtu (7/3/2020).
Namun, lanjut dia, meski terbebas dari Virus tersebut, pihaknya tetap waspada untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19 dengan melakukan beberapa upaya yang dianjurkan oleh Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia serta Kemenkes dan Kemenpar.
Diantaranya dengan, sosialisasi menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan baik kepada tamu dan karyawan hotel. Menyediakan Hand Sanitizer diberbagai area seperti di entrance hotel, front office dan semua outlet hotel.
"Selain itu kami juga melakukan pengecekan suhu tubuh serta memberikan declaration form terkait travel history dan kondisi kesehatan kepada seluruh tamu yang check-in di hotel dan karyawan hotel," jelasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Menpar Widiyanti Disentil soal Pacu Jalur, Dinilai Tak Peka Momentum Untungkan RI
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang