Pasangan dari Amerika Serikat (AS) ini mengalami drama tiada akhir saat traveling ke Swiss. Diburu-buru virus Corona, kereta telat, pasangan Lastoe juga menumpang pesawat terakhir B747.
Ini adalah pengalaman pribadi penumpang pesawat yang harus berburu waktu karena virus Corona. Mereka pasangan Stacey Lastoe dan suaminya Steve Lastoe.
Pasangan Lastoe itu tengah traveling ke Swiss. Rencananya, mereka berada di sana hingga 17 Maret 2020, tetapi pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 12 Maret yang menyetop penerbangan dari dan ke Eropa membuat agenda mereka buyar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain agar tak terkunci di negeri orang, pasangan Lastoe itu dihantam harga tiket penerbangan gila-gilaan oleh maskapai Eropa mendekati hari Kamis (19/3). Yakni, mencapai USD 4.000 atau Rp 61,4 juta (kurs per dolar Rp 15.351) per orang.
Stacey sempat terpikat dengan harga tiket Delta Air Lines, lewat Amsterdam seharga USD 200 per lembar. Tapi, kemudian Steve mendapatkan harga lebih murah dengan penerbangan KLM, dengan penerbangan direct lagi.
Lumayan, mereka memiliki poin miles sehingga hanya perlu menambahkan USD 100 untuk bisa mendapat kursi di kelas bisnis.
Setelah mendapatkan tiket pulang, mereka pun lega dan segera bersiap check-out. Semua tampak normal awalnya, namun kemudian kami mendapatkan informasi dari resepsionis kalau resor ski di kawasan Zermatt bakal ditutup. Itu karena virus Corona.
Perjalanan kereta kami menuju Zermatt dari Zurich tiga hari lalu yang mulus-mulus saja, tak terulang saat harus kembali ke Zurich. Personel di atas kereta cuma sedikit. Sudah begitu, di tengah perjalanan kami mendapatkan informasi dari staf kereta kalau ada pengalihan rute karena penutupan terowongan.
Jalur alternatif dan transfer kereta itu membuat mereka harus menuju ke Zurich molor setidaknya 60 menit. Dari perhitungan kami, waktunya sangat mepet untuk check in. Apalagi, kami membawa banyak barang. Ya, kami membawa dua koper besar, tas snowboard, tas ski, tas sepatu dengan tali ransel, dan tas jinjing.
Steve sempat menawarkan untuk menyatukan alat ski saya ke dalam tasnya, namun Stacey berpikir kebanyakan bawaan akan merepotkan. Stacey pun memutuskan untuk meninggalkan alat skinya. Dia cuma berpikir bisa segera sampai di bandara secepatnya.
![]() |
Mereka berhitung cuma ada sisa waktu 16 menit dari kereta menuju bandara dan harus check in. Beruntung, kurang dari satu menit batas check in dari KLM, mereka sudah sampai di konter di Bandara Schipol Amsterdam. Mereka mendapatkan kabin atas, kelas bisnis di pesawat B747.
Masuk ke dalam B747, dua pramugari menyambutnya. Pesawat ini mampu menampung 400 penumpang dalam tiga konfigurasi kelas dan 600 penumpang jika hanya memiliki kelas ekonomi. Pesawat terbesar kedua setelah A380.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?