Walau telah membatasi layanan paspor, kantor imigrasi tetap beroperasi dengan sistem shift. Hanya, komentar berbeda disampaikan oleh staffnya.
Sebagai lembaga layanan pemerintah di bawah Direktorat Jendral (Ditjen) Imigrasi, staf kantor imigrasi tetap bertugas di tengah pandemi corona. Walau sudah tak melayani permohonan layanan paspor terhitung hari ini, mereka masih berjuang di garda terdepan untuk melayani para WNA yang tertahan di Indonesia.
Seperti diketahui, tak sedikit negara di dunia yang telah menerapkan sistem lockdown dan mengisolasi diri untuk melawan penyebaran virus corona. Tak terkecuali Indonesia, yang telah menutup jalur bagi wisman China, Italia, Iran dan Korsel di bawah arahan Menlu Retno Marsudi Kamis lalu (5/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, tak sedikit wisman atau WNA yang nasibnya luntang-lantung di Indonesia. Para WNA yang masa tinggalnya di Indonesia sudah habis pun wajib memperpanjang perihal izin tinggal sementara di kantor imigrasi.
Pada detikcom, Selasa (24/3/2020) salah satu petugas kanim Jakarta Selatan yang tidak mau disebutkan identitasnya mengeluarkan komentarnya terkait situasi terkini yang ia dan teman-temannya rasakan.
Di tengah kondisi pandemi corona seperti sekarang, ia dan sekitar 100 staff lainnya yang bekerja dalam sistem shift masih mendapati para WNI hingga WNA yang berkerumun di kantor.
"Memang WNA yang datang rata-rata itu mengurus Izin Tinggal Keadaan Terpaksa karena tidak bisa kembali ke negaranya. Dan juga kebanyakan perpanjang izin tinggalnya. Tapi seharusnya bisa diatur lebih aman buat semua pihak, supaya tidak rame-rame numplek di kantor begini," ujarnya.
Saat ini, Kanim Jakarta Selatan memang telah mempraktikkan thermo gun hingga menghadirkan hand sanitizer untuk prosedur awal serta social distancing. Hanya saja, kerumunan massa yang cukup banyak seakan membuat prosedur pengamanan itu sia-sia.
Mendapati kondisi di lapangan yang dirasa jauh dari aman, ia dan para staf lain mengaku cukup khawatir. Tak hanya di Kanim Jakarta Selatan, kabarnya kondisi serupa juga terjadi di imigrasi strategis lain seperti di Bali.
"Pagi ini Imigrasi Ngurah Rai juga mengalami hal yang sama. Antrean panjang WNA di sepanjang jalan mau ke Imigrasi Ngurah Rai," pungkasnya.
Mendapati situasi di lapangan, pihak pembuat kebijakan di Ditjen Imigrasi tentu perlu melakukan evaluasi ulang terkait layanan paspor untuk para WNA di lingkungan kantor imigrasi. Setidaknya harus ada protokoler dan pengamanan mumpuni agar para staf dapat bekerja dengan rasa aman di tengah pandemi corona.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol