Ini Strategi Pemulihan Wisata Jabar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Strategi Pemulihan Wisata Jabar

Yudha Maulana - detikTravel
Senin, 30 Mar 2020 17:05 WIB
Petugas membersihkan kano di Wisata Alam Floating Market, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). Mulai Kamis (19/3) Pemerintah Kabupaten Bandung Barat meminta agar pengelola kawasan wisata menutup usahanya selama dua minggu guna mengantisipasi kerumunan wisatawan yang berpotensi dapat memperluas penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Ilustrasi Jawa Barat, penutupan kawasan wisata di Lembang karena Corona (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung -

Jawa Barat sudah merencanakan mitigasi dampak Corona di sektor pariwisata. Akan ada tiga tahap pemulihannya.

Hal itu mengacu kepada arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang menyesuaikan dengan standar World Tourism Organization (UNWTO). Pada tahap I masa tanggap darurat di bulan Mei sampai 29 Mei, lalu tahap II pemulihan pasca pandemik COVID-19 berlangsung pada Juni sampai Desember 2020, kemudian tahap normalisasi berlangsung pada Januari hingga Desember 2021.

"Itu menjadi semacam panduan di luar dari kebijakan pembenahan di berbagai sektor. Tapi semua bergantung situasi yang berkembang. Tentu kami berharap pandemi ini berakhir dengan cepat. Pemerintah pusat dan daerah sedang mengupayakannya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik saat dihubungi, Senin (30/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan, pihaknya telah membuat sejumlah langkah untuk mempercepat pemulihan sektor wisata. Salah satu caranya dengan mengusulkan keringanan atau insentif pembayaran pajak bagi dunia usaha pariwisata yang berada di kabupaten dan kota di Jabar.

Di samping itu, masih berkaitan dengan percepatan pemulihan pandemi Corona, ia meminta pihak kementerian membuat rumusan pembatasan arus aktivitas masyarakat. Dedi menyarankan kejelasan akses Jakarta-Jawa Barat melalui jalan tol.

ADVERTISEMENT

"Perlu adanya ketegasan dari Pemerintah Pusat mengenai pergerakan orang yang melintasi kawasan Jawa Barat untuk meminimalisir tersebarnya Virus Corona di Jawa Barat dan semua wilayah di Indonesia," pungkasnya.

Berdasarkan data dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan bersama Kemenparekraf RI dan seluruh Kadis Pariwisata se-Indonesia pada 25 Maret lalu, diketahui ada penurunan tingkat hunian atau okupansi hotel.

Okupansi hotel di Bali turun 20-40 persen sebelum imbauan pembatasan aktivitas dari pemerintah pusat. Setelah imbauan berjalan, angkanya hanya berada angka 8 sampai 33 persen.

Mal dan ritel di Jakarta, Bekasi dan Banten mengalami penurunan omzet hingga 80 persen, jumlah pengunjung anjlok ke angka 10-15 persen.

Penurunan jumlah penonton bioskop di beberapa kota Besar, seperti Jakarta turun 60 persen, Tangerang 35 persen, Bandung, Bogor, Bekasi Bali, Yogyakarta, Semarang turun 30 persen




(msl/ddn)

Hide Ads