Hotel untuk Tampung Tenaga Medis Betul-betul Siap Belum, Sih?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hotel untuk Tampung Tenaga Medis Betul-betul Siap Belum, Sih?

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 01 Apr 2020 08:37 WIB
Wishnutama di Istana
Menparekraf Wishnutama. Foto: (Abdul Haris/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio meninjau kesiapan hotel yang ditunjuk sebagai akomodasi tenaga medis yang menangani Corona (COVID-19) akhir pekan lalu.

Wishnutama menjajal kelengkapan hotel untuk tenaga medis khusus Corona, yakni disinfection chamber, pengukuran suhu tubuh, serta hand sanitizer di area masuk lobi Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/3/2020). Dia tak sendirian, tapi didampingi oleh Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Pemasaran Nia Niscaya, dan Juru Bicara untuk Satgas COVID-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ari Juliano Gema.

Hanya tenaga medis dan anggota gugus tugas yang sudah didaftarkan oleh rumah sakit rujukan yang bisa menginap di hotel tersebut. Tenaga medis tersebut hanya perlu menunjukkan foto identitas diri melalui layar telepon genggam untuk disesuaikan dengan data yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andai proses itu lancar, selanjutnya mereka bakal mendapatkan nomor kamar. Selanjutnya, tenaga medis itu akan menerima sarung tangan sintetis dan hand sanitizer yanga da di meja resepsionis.

Kemudian, tenaga medis itu bisa mengambil kunci kamar sesuai dengan nomor kamar dan lantai di area yang sudah ditentukan.

ADVERTISEMENT

Selain menjajal prosedur check in, Wishnutama dan rombongan juga memastikan hotel itu menjalankan konsep physical distancing (jaga jarak fisik) dengan ketat termasuk meminimalkan kontak fisik.

Petunjuk untuk #jagajarakdulu terlihat di depan lift dan di dalam lift.

"Saya sudah keliling dan melihat langsung persiapannya. Alasan yang terpenting untuk kami bekerja sama dalam program ini adalah jaringan hotel harus memiliki standarisasi yang sudah ditetapkan agar bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi tenaga medis yang tinggal di sini nanti dan juga bagi pekerja hotelnya," kata Wishnutama.

Untuk segala kebutuhan tenaga medis selama menginap, hotel Novotel Cikini itu dinilai telah menyiapkan perlengkapan sesuai dengan SOP yang ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan. Dari makanan, laundry pakaian, serta staf yang bertugas dibekali dengan perlengkapan yang komplet.

"Saya cek langsung bagaimana cara mengambil kunci kamar dengan aman, mengambil makanan dengan aman, juga laundry dengan aman. Itu semua faktor yang perlu kita perhatikan dan menjadi salah satu syarat utama kita," ujar Wishnutama.

Ia berharap kerja sama pemerintah dengan hotel iitu bisa diduplikasi di daerah-daerah yang juga diterpa wabah Corona.

"Karena kerja sama ini tidak hanya masalah tempat tinggal, tapi kita juga bekerja sama dengan perusahaan seperti Bluebird Group, Antavaya, White Horse, serta Panorama untuk penyediaan transportasi," Wishnutama menambahkan.

Sementara itu, Adi Satria, vice president of Sales, Marketing and Distributions, Accor Hotels untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, mengatakan selain Novotel Cikini ada tiga hotel yang bisa ditinggali tenaga medis. Yakni, Mercure Cikini, Ibis Styles Jakarta Sunter, dan Ibis Senen.

"Demi kepentingan tamu-tamu yakni para dokter dan perawat, serta juga tentunya menjaga kesehatan tim kami yang melayani. Mulai dari mereka datang, housekeeping dan laundry hotel. Selama masa ini kami tidak membuka penginapan untuk tamu umum, jadi khusus untuk dokter dan perawat," kata Adi Satria.

"Tim kami yang melayani juga kami inapkan seluruhnya di hotel ini, sehingga semuanya benar-benar terjaga," dia menambahkan.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program Pemerintah melalui Kemenparekraf lainnya.

"Kita sudah berkolaborasi dari 2012 dan banyak hal yang sudah kita lakukan bersama. Dengan kolaborasi ini tentunya kita dukung seluruh inisiatif yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, apalagi ini untuk kepentingan bersama," ujar Adi Satria.


Hide Ads