Sektor pariwisata disebut-sebut menjadi sektor paling terburuk terkena dampak pandemi virus Corona.
Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno menyebut seluruh agen travel saat ini sudah benar-benar terpuruk. Total kerugian dari seluruh perusahaan agen travel di Indonesia, sampai akhir Februari 2020 lalu saja sudah mencapai Rp 4 triliun.
"Kerugian di bulan Februari mencapai Rp 4 triliun, kalau Maret belum terhitung angkanya," ungkap Pauline kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pauline menilai kerugian terjadi lantaran turunnya minat orang-orang untuk berpergian sejak corona ini mewabah. Padahal, biasanya setiap bulan Maret-April, agen travel selalu panen besar, akan tetapi tahun ini keadaan berbalik 180 derajat.
"Setiap Maret- April walaupun peak season, biasanya banyak incentive group, maupun perorangan, dan musim pameran, di mana agen travel menjual paket wisata untuk lebaran. Namun, dengan ditutupnya banyak negara, termasuk destinasi ziarah dan banyaknya maskapai yang tidak beroperasi, otomatis barang dagangan travel agent tidak ada, ditambah mewabahnya corona di Indonesia semakin menyurutkan minat perorangan untuk bepergian," tuturnya.
Astindo mencatat sejak dihimpit corona, penjualan agen travel turun drastis hingga 94%. Angka pembatalan penumpang juga naik hingga 80% dan diprediksi bakal terus bertambah.
"Per Maret penjualan turun 94%, dan sudah banyak yang memberlakukan unpaid leave baik dari penjualan maupun pembatalan perjalanan," pungkasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol