Bahkan Tsunami Tak Bikin Phuket Sesepi Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bahkan Tsunami Tak Bikin Phuket Sesepi Ini

Femi Diah - detikTravel
Senin, 13 Apr 2020 17:15 WIB
phuket
Ilustrasi Phuket (Ajeng Adam/d'traveler)
Phuket -

Phuket akan di-lockdown (dikunci) total mulai hari ini untuk meredam penyebaran virus Corona. Tapi, sebulan terakhir destinasi terfavorit Thailand itu sudah sunyi senyap bahkan melebihi situasi usai diterjang tsunami beberapa waktu lalu.

Phuket ditutup mulai Senin (13/4/2020) hingga 26 April 2020 atau tergantung situasi yang berkembang. Pengumuman itu disampaikan pemerintah Thailand pada 9 April dan dikutip CNN Travel.

Penutupan itu menjadikan Phuket menjadi provinsi pertama di Thailand yang di-lockdown karena virus Corona. Penutupan Phuket yang meliputi 17 distrik itu untuk membatasi pergerakan orang dan kendaraan dengan pengecualian pekerja logistik dan tenaga medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Bandara Phuket ditutup lebih dulu dan direncanakan hingga 30 April. Penutupan Bandara Phuket juga berlaku untuk penumpang, kecuali tenaga medis dan kebutuhan pangan.

Pelabuhan di wilayah itu juga ditutup, juga jembatan yang menghubungkan dengan pulau utama negara Gajah Putih. Penutupan juga diterapkan di pantai, restoran, bar dan toko, dan hotel yang tak ada pelanggan. Phuket memiliki 88.000 hotel.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pemerintah Thailand meminta warga mengenakan masker. Juga, sudah diberlakukan jam malam antara 22.00 hingga 04.00 sejak 7 April.

Kritchai Rojanapornsatit, warga lokal yang juga memiliki perusahaan konstruksi, menilai situasi saat ini benar-benar baru pertama kali dialami oleh dia. Biasanya, Phuket sibuk dan macet.

"Tidak ada kapal cepat di atas air, jalan-jalan dan pantai kosong dan hanya ada sedikit wisatawan," kata Krtchai seperti dikutip CNN Travel.

"Saya belum pernah melihatnya seperti ini, bahkan setelah tsunami pada tahun 2004," dia menambahkan.

Pada 10 April, Phuket menunjukkan sebagai provinsi dengan jumlah kasus tertinggi di antara 77 provinsi di Thailand. Di pulau berpenduduk 400.000 jiwa itu muncul sekitar 38,95 kasus per 100.000 orang. Sementara itu, di Bangkok 21,90 per 100.000 orang.

"Saya tidak melihat turis saat ini, meskipun saya masih melihat beberapa orang asing joging tapi itu sangat jarang," kata Chaankayhan Kongmuang, yang bekerja sebagai DJ di sebuah hotel mewah di Phuket.

"Jalanan kosong dan aku merasa damai. Satu-satunya hal buruk adalah tidak ada kegiatan," dia menambahkan.




(fem/ddn)

Hide Ads