Perjalanan tak selalu mulus, ada pelancong yang kehilangan bagasi. Meski lebih banyak yang ditemukan, namun beberapa di antaranya tak akan kembali kepada pemiliknya. Ke mana perginya bagasi setelah itu?
Diberitakan Lonely Planet, bagasi yang hilang bisa jadi karena salah label di meja check in. Selain itu, bisa jadi karena kesalahan penanganan saat pemiliknya harus transit.
Setelah salah alamat, bagasi-bagasi itu bisa pergi lebih jauh. Biasanya, bagasi yang sudah tak bertuan ini bakal dilelang dan berakhir di toko barang bekas, salah satu tempatnya ada di Alabama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman itu pernah dialami oleh seorang senior traveler, Diana Jarvis. Bagasinya hilang ketika ia terbang ke Dakar via Casablanca karena ada aksi mogok kerja.
Barang bawaannya sudah di pesawat, namun penerbangannya ditunda. Ia baru terbang di keesokan hari bersama penumpang lainnya.
Saat tiba di Dakar, perasaannya tak enak. Ia melihat ratusan koper berjejer di area conveyor belt namun bagasinya tak ada di sana.
Ia melihat antrean penumpang yang ingin mencari bagasinya di suatu ruangan. Namun, ia berpikir akan mencari via online, tapi itu pikiran yang salah. Tasnya tak pernah ditemukan.
Teknologi pelacakan bagasi
Jadi seberapa sering kejadian serupa Diana? Untungnya tren barang yang hilang semakin berkurang selama dekade terakhir, menurut spesialis transportasi udara IT dan komunikasi SITA (SociΓ©tΓ© Internationale de TΓ©lΓ©communications AΓ©ronautiques).
Penurunan itu bahkan di saat jumlah penumpang pesawat naik menjadi 4,36 miliar pada tahun 2018. Kesalahan penanganan bagasi karena penerbangan ditunda, rusak, dicuri, atau hilang turun 47 persen dari angka tahun 2007 (46,9 juta item).
Itu tak lepas dari tren baru yang digunakan traveler untuk melacak koper-koper mereka. Ya, kini, banyak wisatawan menggunakan The Tile App, alat pelacak bagasi. Pertauran aplikasi itu menggunakan jaringan bluetooth untuk mengirim pembaruan lokasi bagasi berada.
Tapi, ketika label hilang maka koper atau tas juga tak bisa dilacak lagi. Perlu diketahui bahwa sebagian besar bandara akan menyimpan koper yang tersesat hingga tiga bulan atau lebih sebelum akhirnya dilelang.
Pelelangan koper
Isi suatu koper adalah hal yang penuh teka-teki. Apa lagi bagasi itu dari sumber yang misterius dan telah berkeliling di berbagai negara.
Di Bandara Frankfurt Jerman, barang hilang akan disimpan selama tiga bulan sebelum dilelang. Di Inggris ada beberapa tempat untuk membeli koper murah yakni di Greasby, London selatan dan BCVA di Bristol.
Nasib berbeda menunggu bagasi hilang di Amerika Serikat, ada surga toko barang bekas di sana. Koper yang tidak diklaim hingga harta berharga lain tersimpan di toko
Unclaimed Baggage Center di Kota Scottsboro, Alabama.
Toko ini dibuka pada tahun 1970, usaha kecil yang membeli dan menjual barang bawaan yang tidak diklaim. Berusia ke-50, kini toko itu jadi sangat besar.
Tiap barang yang datang dan layak jual akan akan disortir juga dibersihkan. Di sana ada tas, pakaian formal, barang elektronik hingga alat peraga film dan alat ski.
Semuanya disortir, dibersihkan, dan, jika dianggap layak untuk dijual, dimasukkan ke rak tertibnya. Ruang toko ini seluas 15,2 hektar, sangat besar.
"Kami adalah satu-satunya toko bagasi maskapai yang tidak diklaim di Amerika," jelas Brenda Cantrell, duta merek Bagasi Unclaimed.
"Kota di Alabama ini berpenduduk 15.000 orang, tapi toko kami mampu mendatangkan hampir satu juta pengunjung dalam setahun," dia menambahkan.
Anda mungkin akan terkejut saat tahu suatu barang yang telah lama hilang dijual kepada pemilik baru. Tapi, ketahuilah bahwa perusahaan penerbangan atau maskapai telah berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikannya.
Ketika barang tiba di Unclaimed Baggage Center, bagasi dibuka, disortir, dan apa pun yang tidak dapat dijual akan didaur ulang, disumbangkan, atau dibuang.
"Produk-produk itu telah keliling dunia, dan para tamu yang datang ke sini berasal dari seluruh dunia," kata Cantrell.
Cara meminimalkan risiko kehilangan bagasi
Bersihkan labelnya. Beri label koper atau tas dengan nama Anda, penerbangan, dan alamat tujuan. Jangan lupa untuk melepas stiker dari penerbangan sebelumnya.
Beberapa bagasi hilang bukan karena kesalahan maskapai atau operator, tetapi karena wisatawan salah ambil barang. Gunakan tag atau sabuk warna-warni, atau tanda pengenal lainnya.
Jika terdapat barang berharga di dalamnya pertimbangkan untuk menggunakan alat pelacak. Paling tidak selipkan selembar kertas termasuk nama Anda, nomor telepon dan alamat email di dalamnya, itu untuk berjaga-jaga jika label luarnya terlepas.
Bagaimana dengan nasib bagasi yang tak diklaim di Indonesia?
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum