Meningkatnya penyebaran virus Corona dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta dan di beberapa wilayah lainnya berdampak pada penurunan okupansi pada Kereta Api (KA). PT KAI Daop 5 Purwokerto pun membatalkan 87 perjalanan KA.
Setelah beberapa saat bertahan dan merupakan KA satu-satunya dari arah Jawa Timur dan Jawa tengah yang melewati Daop 5 Purwokerto menuju ke DKI Jakarta, KA Bima akhirnya ikut dibatalkan perjalanannya. Begitu pula KA Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong yang merupakan KA satu-satunya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah menuju Bandung.
"KA Bima relasi Surabaya Gubeng - Gambir PP dan KA Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong PP mulai tanggal 24 - 30 April 2020 dibatalkan perjalanannya," kata Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, ketika dihubungi detikTravel, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga, per tanggal 24 April 2020, sudah 87 KA jarak jauh dan lokal di wilayah Daop 5 Purwokerto yang dibatalkan perjalanannya dari 91 perjalanan KA," kata dia.
Untuk pembatalan tiket kereta api mulai tanggal 1 Maret - 21 April 2020 di wilayah Daop 5 Purwokerto sendiri mencapai 27.692 tiket. Sedangkan untuk jadwal ulang sebanyak 5.764 tiket.
Sampai dengan saat ini, perjalanan KA yang melewati wilayah Daop 5 Purwokerto dan masih berjalan sesuai jadwal operasional adalah KA Wijayakusuma relasi Cilacap - Kroya - Surabaya Gubeng - Ketapang PP dan KA Ranggajati relasi Cirebon - Purwokerto - Surabaya Gubeng - Jember PP.
"Serta perjalanan KA angkutan barang ke berbagai tujuan sebanyak 24 perjalanan. Untuk KA penumpang yang masih beroperasi, PT KAI hanya membuka penjualan tiket sebanyak 50% dari kapasitas tempat duduk. Hal ini bertujuan untuk menjaga physical distancing antar penumpang di atas kereta," Supriyanto menjelaskan.
Baca juga: Jalur Kereta 'Hidung Setan' |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit