Presiden perusahaan perjalanan The Travel Companies, Jean Pieree Mas dan Presiden dari Tour Operators Union, Rene Marc Chikli, menyatakan tak ada antisipasi terkait wisata selama lockdown.
Ada 3.500 perusahaan dan 35.000 orang yang tergabung dalam dua perusahaan ini. Menurut mereka, aktivitas wisata berkurang di kuartal pertama tahun 2020 karena pandemi Corona di seluruh dunia.
Selama bulan Maret, tak ada kegiatan sama sekali karena Prancis Lockdown. Prancis merencanakan untuk melonggarkan lockdown pada 11 Mei.
Namun pemerintah mengklarifikasi bahwa proses tersebut akan dilakukan secara bertahap. Maskapai pun mulai membebaskan diri dari regulasi kebijakan selama lockdown.
"Saat ini, masih terlalu dini untuk memberikan perspektif dan kami tidak dapat memberikan jawaban kepada warga Prancis yang ingin liburan di musim panas," ujar Sekretaris Negara untuk Menteri Eropa dan Luar Negeri di Prancis, Jean-Baptiste Lemoyne seperti dikutip dari Schengen Visa Info, Minggu (26/4/2020).
Dia menyarankan warga Prancis untuk tidak buru-buru mengatur liburan. Pemerintah Prancis menganggap bahwa wabah Corona adalah hal serius dan masih terus diperangi.
Hingga saat ini, Prancis telah mengkonfirmasi 161.488 kasus Corona. Prancis jadi negara ketiga terparah di Eropa.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar