Iran Kembali Membuka Masjid dan Laksanakan Salat Jumat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Iran Kembali Membuka Masjid dan Laksanakan Salat Jumat

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 27 Apr 2020 19:45 WIB
A photograph taken on March 13, 2020 shows a quiet intersection and a mosque that remains shut in the Iranian capital Tehran, after measures were taken to slow down the spread of the coronavirus COVID-19. - The outbreak of the virus in Iran is one of the deadliest outside China, where the disease originated.
Several politicians and officials both sitting and former have been infected, with some dying from the illness. (Photo by STR / AFP)
Masjid di Teheran Foto: AFP/STR
Teheran -

Beberapa bagian negara di Iran secara konsisten telah bebas dari virus Corona. Masjid-masjid yang telah ditutup rencananya akan dibuka kembali.

Seperti dilansir Reuters, Senin (27/4/2020) salah satu negara Timur Tengah, Iran yang sangat terpukul dengan virus Corona kini telah menunjukkan titik terang. Pembatasan terhadap warga pun telah berkurang.

Menurut Presiden Iran, Hassan Rouhani, wilayah akan dibagi menjadi tiga, yaitu putih, kuning dan merah berdasarkan jumlah infeksi dan kematian. Masing-masing kegiatan di ketiga wilayah juga dibatasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bagi daerah yang secara konsisten telah bebas dari infeksi dan kematian akan diberi label putih, di tempat inilah masjid akan dibuka kembali dan shalat Jumat kembali dilaksanakan. Rouhani mengatakan, label yang akan diberikan bisa berubah, dia pun tidak menentukan kapan kode warna ini akan diberlakukan.



Menurut Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi dalam sebuah wawancara dengan TV Pemerintah pada hari Minggu (26/04), 116 kabupaten di negara ini telah dianggap memiliki label putih sedangkan 134 berwarna kuning.

Sekarang, rakyat Iran pun telah kembali ke toko, pasar dan taman-taman dalam sepekan terakhir. Negara melonggarkan pembatasan masyarakat karena dengan peningkatan jumlah di bawah 100 orang sejak 14 April 2020.

Untuk mencari keseimbangan antara melindungi kesehatan masyarakat dan melindungi ekonomi yang yang telah terpukul, pemerintah sudah tidak melakukan penguncian besar-besaran seperti negara-negara lain.

Jumlah korban meningkat 60 di Iran dalam 24 jam terakhir menjadi 5.710 dengan 90.481 kasus virus Corona, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur kepada TV pemerintah. Saat ini Iran masih memperpanjang penutupan sekolah dan universitas dan melarang pertemuan budaya, agama dan olahraga.

Halaman 2 dari 2
(elk/ddn)

Hide Ads