Iran berencana untuk membuka kembali masjid-masjid dan sekolah-sekolah di daerah-daerah yang secara konsisten bebas dari virus Corona. Tapi, seluruh area itu wajib menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Masjid ditutup sejak pertengahan Maret karena penyebaran virus Corona di negara Timur Tengah. Pertemuan keagamaan juga dilarang untuk dilakukan.
Melalui siaran televisi pemerintah dan media sosial diketahui warga melakukan ibadah dengan drive in. Yakni, orang-orang di mobil menonton upacara keagamaan di layar lebar di sebuah parkir mobil Teheran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, pemerintah Iran berencana membuka masjid lagi. Pembukaan masjid dilakukan di 132 kota yang dinyatakan bebas virus Corona.
"Masjid akan dibuka kembali di 132 kota berisiko rendah atau 'kota putih' dan pusat kota mulai Senin. Khotbah shalat Jumat akan dilanjutkan di daerah-daerah itu juga, namun semua langkah itu akan diambil dengan menghormati protokol kesehatan," kata Presiden Iran Rouhani dalam pertemuan yang disiarkan televisi dan dikutip Reuters.
Ya, kementerian kesehatan Iran telah membagi negara itu menjadi wilayah putih, kuning, dan merah berdasarkan jumlah infeksi dan kematian. Kementerian mengatakan pada hari Sabtu bahwa lintasan infeksi telah memulai tren penurunan "bertahap" di Iran dengan jumlah kematian adalah 6.156 dan jumlah total kasus yang didiagnosis telah mencapai 96.448.
Iran telah mencabut larangan perjalanan antarkota dan mal, pusat-pusat perbelanjaan besar juga diizinkan untuk buka. Tapi, sekolah dan universitas tetap tutup. Pertemuan budaya dan olahraga juga masih dilarang.
"Sekolah-sekolah di daerah putih dan berisiko rendah akan dibuka kembali mulai 16 Mei ... Namun, kami akan terus meninjau situasinya," kata dia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum