Italia, Spanyol, dan Prancis yang Mulai Membuka Diri dari Lockdown

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Italia, Spanyol, dan Prancis yang Mulai Membuka Diri dari Lockdown

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 05 Mei 2020 21:35 WIB
Italia Longgarkan Lockdown
Foto: (Getty Images)
Jakarta -

Beberapa negara Eropa yang menjadi pusat penyebaran Corona mulai melonggarkan aturan lockdown. Hal ini dilakukan setelah terjadi penurunan jumlah kasus dan kematian akibat Corona dalam beberapa minggu.

Dilansir dari Fox News, Italia, Spanyol, dan Prancis menjadi negara Eropa selanjutnya yang membuka diri setelah negara-negara itu mencapai angka temuan kasus dan kematian terendah. Pada Senin (4/5/2020), Italia mencatat terdapat 174 kasus kematian selama 24 jam. Diwartakan Sky News, jumlah ini merupakan yang terendah selama 2 bulan terakhir.

Sementara itu di Spanyol, dalam sehari, sebanyak 164 orang dinyatakan meninggal. Jumlah ini menjadi yang terendah sejak pertengahan Maret. Kemudian di Prancis, ditemukan 135 kasus meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italia

Italia Longgarkan LockdownItalia longgarkan lockdown. Foto: (Getty Images)

Italia menjadi negara pertama di dunia yang mengimplementasikan lockdown nasional pada 10 Maret. Negara itu telah memperbolehkan taman umum kembali dibuka mulai Senin. Orang-orang Italia juga diperbolehkan untuk mengunjungi keluarga mereka yang berada di satu wilayah. Restoran boleh memberikan layanan takeaway (bungkus) dan atlet diperbolehkan berlatih secara individu.

Dalam proses pelonggaran lockdown ini Perdana Menteri Giuseppe Conte menekankan bahwa orang-orang harus tetap menjalankan jaga jarak sosial dan menghindari perkumpulan dalam jumlah besar. Selanjutnya Italia akan menjalankan pelonggaran tahap berikutnya pada 18 Mei.

ADVERTISEMENT

Pada saat itu orang-orang dapat datang ke pertokoan, museum, dan perpustakaan. Kemudian pada 1 Juni, bar, restoran, kafe, dan salon kecantikan dapat buka kembali. Di sisi lain, sekolah masih akan ditutup sampai September.

Italia merupakan negara yang memiliki jumlah kasus kematian tertinggi di dunia. Menurut data dari Johns Hopkins University, sebanyak 28.884 orang meninggal di sana.

Spanyol

Warga Spanyol wisata ke pantai usai lockdown dilonggarkan. (Photo by JOSE JORDAN / AFP)Warga Spanyol wisata ke pantai usai lockdown dilonggarkan. Foto: AFP/JOSE JORDAN

Bergeser ke Spanyol, negara itu telah mewajibkan setiap pengguna transportasi publik untuk menggunakan masker. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanzhez mengatakan pemerintah akan memberikan 6 juta masker di beberapa lokasi transportasi. Selain itu menurut laporan BBC, pemerintah-pemerintah daerah juga akan menyediakan 7 juta masker.

Untuk pertama kalinya sejak lockdown 14 Maret, orang-orang di Spanyol diperbolehkan melakukan aktivitas di luar rumah seperti olahraga dan jalan santai pada Sabtu (2/5/2020). Mereka diizinkan keluar rumah antara pukul 06.00-10.00 dan antara pukul 20.00-23.00.

Sebelumnya, Spanyol memberlakukan aturan karantina dimana orang hanya diperbolehkan keluar rumah untuk mengunjungi toko kelontong atau apotek.

Pada 26 April, anak-anak berusia di bawah 14 diizinkan untuk keluar rumah selama satu jam setiap hari. Mereka hanya boleh bepergian maksimal 1 kilometer dari rumah mereka.

Spanyol merupakan negara kedua dengan jumlah kasus Corona terbanyak yaitu 217.466 kasus yang telah dikonfirmasi. Sementara itu jumlah kematiannya merupakan yang tertinggi di dunia yaitu 25.264 orang.

Prancis

Prancis tengah bersiap longgarkan lockdown.Prancis tengah bersiap longgarkan lockdown. Foto: Getty Images

Prancis akan mulai melonggarkan lockdown mulai 11 Mei tapi telah memperpanjang kondisi darurat negaranya sampai 24 Juli. Bila jumlah kasus harian terus menurun, Prancis akan memperbolehkan anak-anak kembali bersekolah, membuka beberapa bisnis, dan orang-orang diizinkan melakukan perjalanan dalam jarak 97 kilometer dari rumah mereka.

Aturan lockdown di Prancis ini masih ketat pada turis asing dimana turis yang masuk ke negara tersebut wajib melakukan karantina mandiri selama 2 minggu. Namun terdapat pengecualian untuk turis asal Inggris dan negara Schengen Eropa.

Prancis menempati peringkat kelima negara dengan jumlah kasus Corona terbanyak di dunia yakni berjumlah 168.925 sementara korban meninggal mencapai 24.900 orang.




(pin/ddn)

Hide Ads