Mengenal Waisak, Hari Sucinya Umat Buddha

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Waisak, Hari Sucinya Umat Buddha

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 07 Mei 2020 06:31 WIB
Sejumlah Biksu menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.
Ilustrasi perayaan Waisak, (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta -

Hari raya Waisak yang jatuh pada hari Kamis (7/5/2020) merupakan hari penting bagi umat Buddha. Mereka merayakan lahirnya Buddha dan menjadikannya momen merefleksikan ajaran Buddha.

Dilansir dari BBC, umat Buddha percaya pada ajaran Siddharta Gautama yang juga dikenal sebagai Sang Buddha. Siddharta adalah seorang pangeran yang lahir di Taman Lumbini, Kapilavastu atau yang kini kita kenal sebagai Nepal. Ia lahir dan tumbuh di keluarga raja yang raya sekitar abad ke-5 sebelum masehi.

Sejak kecil hidup berkecukupan, suatu hari Siddharta Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan. Maka, ia melakukan perjalanan sebagai orang biasa untuk belajar lebih banyak mengenai dunia. Saat mengembara itulah ia melihat penderitaan yang terjadi di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menghabiskan waktu selama enam tahun untuk belajar dan meditasi dalam perjalanannya, kemudian dia menyadari secara spiritual dan mencapai tujuannya menemukan arti kehidupan. Hal itu disebut sebagai penerangan agung.

Siddharta Gautama menjadi Buddha di usia 35 tahun setelah melakukan meditasi di bawah pohon Boddhi. Buddha sendiri merupakan gelar yang artinya yang tercerahkan atau terbangun.

ADVERTISEMENT

Perayaan Waisak

Waisak selalu dirayakan setiap tahun saat bulan purnama pertama berdasarkan kalender bulan kuno yang biasanya jatuh di bulan Mei atau awal Juni. Sesuai dengan Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia pada 1950, umat Buddha merayakan Trisuci saat Waisak.

Trisuci itu meliputi lahirnya Siddharta Gautama, Siddharta mendapatkan penerangan agung atau penerangan sempurna dan menjadi Buddha, lalu wafatnya Sang Buddha pada usia 80 tahun.

Dalam perayaan Waisak, setiap negara atau komunitas Buddha punya tradisinya sendiri-sendiri. Beberapa negara yang punya perayaan besar antara lain India, Thailand, Korea Utara dan Korea Selatan.

Di Indonesia sendiri, perayaan Waisak dilakukan di wihara-wihara atau dalam skala besar juga diadakan di Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Umat Buddha akan beribadah di candi sejak pagi sampai malam bulan purnama.

Perayaan dilakukan dengan meditasi, merefleksikan ajaran Buddha, membawa persembahan, dan berbagai makanan dengan orang-orang di sana. Waisak semakin ramai dengan lentera-lentera yang dilepaskan ke langit.

Selain itu, ada juga upacara memandikan Buddha. Pada agenda ini, ritualnya air disiram ke pundak Buddha sebagai simbol yang mengingatkan setiap orang untuk membuang pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.

Selamat merayakan Waisak!




(pin/fem)

Hide Ads