Sisi Lain Corona: Kota Jadi Ramah Sepeda dan Pejalan Kaki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sisi Lain Corona: Kota Jadi Ramah Sepeda dan Pejalan Kaki

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 15 Mei 2020 20:17 WIB
Di tengah wabah Corona, Berlin, Jerman, dengan cepat memperbaiki jalan-jalannya. Mereka menambah jalur sepeda.
Ilustrasi jalur sepeda (Getty Images/Maja Hitij)
Paris - Tanpa kita sadari, wabah virus Corona mengubah banyak hal. Salah satunya adalah membuat perkotaan menjadi ramah pejalan kaki dan sepeda.

Seperti yang terjadi di kota-kota besar Eropa, Paris, Berlin dan Milan. Semenjak adanya lockdown, kota lebih menjadi ramah pejalan kaki dan sepeda.

Terhitung tanggal 11 Mei, Paris memetakan jalur sepeda sepanjang 65 Km. Sebenarnya jalur ini telah diperkenalkan oleh Walikota Paris Anne Hidalgo yang dikenal sebagai skema Plan Velo sebelum adanya krisis virus Corona. Adapun tujuan dari skema ini adalah untuk membuat Paris menjadi ramah terhadap sepeda di tahun 2024.



Karena ada wabah Corona dan peraturan memberi jarak sosial, orang-orang sekarang senang bersepeda untuk bepergian. Rencana Plan Velo inipun dipercepat.

Untuk memperkuat orang-orang beralih ke sepeda, juga ada kebijakan seperti semacam insentif untuk orang-prang yang punya mobil dan sepeda motor beralih ke sepeda. Juga ada pelatihan mekanik seputar sepeda untuk mendukung program ini.

Paris juga melarang mobil-mobil dari Rue de Rivoli, jalan raya yang terkenal di kota itu. Dan menyediakan untuk sepeda, angkutan umu dan kendaraan darurat.

Begitu juga dengan Berlin yang mengambil kebijakan serupa dengan menerapkan jalur sepeda 'pop-up' untuk membantu orang-orang menjaga jarak sosial di jalanan. Mereka menandai jalanan dengan pita dimana sebagai tanda jalanan ini dibuka dan ditutup.



Sementara di Milan, para pejabat mulai berencana merelokasi jalan-jalan kota untuk pejalan kaki dan sepeda sepanjang 35 Km.

Semenjak adanya kebijakan lockdown terkait wabah Corona, memberikan efek positif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kualitas udara selama sebulan lockdowon di Eropa menyebabkan 11.000 kematian lebih sedikit akibat polusi.

Virus Corona juga mempengaruhi prilaku masyarakat di jalanan. Dengan banyaknya reklamasi jalan mereka lebih senang berjalan kaki, berlari dan bersepeda. Momen tenang dan sepi mereka manfaatkan sebaik mungkin untuk kegiatan di atas.


(sym/ddn)

Hide Ads