Profauna bersama Yayasan Penyu Indonesia mengimbau masyarakat agar tak memburu penyu apapun jenisnya hanya untuk dikonsumsi. Khasiatnya yang hebat cuma mitos.
Penyu diburu karena khasiatnya yang dianggap sebagai biang segala obat. Termasuk, menambah vitalitas. Harganya yang relatif mahal tak menyurutkan permintaan daging dan telur penyu untuk dimakan.
Padahal, alih-alih memiliki manfaat besar untuk kesehatan, penyu justru berbahaya bagi pengonsumsinya. Sebab, di dalam tubuh penyu terdapat bakteri, parasit, dan senyawa logam berat, seperti merkuri dan organoklorin.
"Kalau soal khasiat sebagai penambah vitalitas itu cuma mitos. Memang betul, daging penyu mengandung protein, namun tidak beda jauh dengan telur ayam. Jadi, kenapa mengorbankan satwa langka untuk dapat protein yang setara dengan telur ayam," kata Rosek Nursahid dalam IG Live Profauna bersama Yayasan Penyu Indonesia awal pekan ini.
Selain itu, kkp.go.id menyebut satu-satunya yang membedakan telur ayam dan telur penyu ada pada kandungan kolesterolnya. Kandungan kolesterol telur penyu setara dengan 20 butir telur ayam.
Telur penyu juga mengandung senyawa beracun yang disebut PCB (polychlorinated biphenyl), suatu senyawa organoklorine yang biasa digunakan dalam industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sifat senyawa itu tidak mudah larut di dalam air tetapi larut di dalam minyak/lemak. Artinya, jika PCB masuk ke dalam tubuh maka sulit untuk dikeluarkan, bahkan tertahan dan terakumulasi secara biologis di dalam jaringan lemak dan akan diturunkan kepada keturunan pengonsumsi.
PCB dapat menyebabkan kanker, mengganggu sistem kekebalan tubuh, sistem saraf dan menyebabkan penebalan kulit, serta persisten atau awet di lingkungan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit