Terlalu Sadis, Jangan Pakai Aksesoris Sisik Penyu Dong!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terlalu Sadis, Jangan Pakai Aksesoris Sisik Penyu Dong!

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 19 Mei 2020 14:49 WIB
Sampah plastik dan minyak di perairan Pulau Pari, penyu sisik mati. (Imam, Suryadi, dan Boni/Warga RT01 RW04 Pulau Pari)
Jangan pakai aksesoris penyu sisik, dong. (Imam, Suryadi, dan Boni/Warga RT01 RW04 Pulau Pari)
Jakarta -

Profauna Indonesia bersama Yayasan Penyu Indonesia mengingatkan traveler untuk tak memakai aksesoris dari penyu sisik. Sebab, proses pembuatannya amat sadis.

Kampanye menolak memakai aksesoris dari sisik penyu itu disampaikan Profauna bersama Yayasan Penyu Indonesia melalui IG Live pada Senin (18/5/2020). Profauna diwakili oleh Rosek Nursahid dan YPI oleh Bayu Sandi.

Rosek menyebut investigasi Profauna menemukan penjualan aksesoris dari karapaks penyu sisik atau Eretmochelys imbriacata masih sangat tinggi. Profauna mencatat sebanyak 11 platform online yang menawarkan aksesoris dari karapaks penyu sisik dengan 1.500 iklan online. Diperkirakan transaksi itu memiliki nilai ekonomi mencapai Rp 5 miliar.

"Artinya apa? Perdagangan aksesoris penyu sisik masih cukup tinggi meskipun tidak heboh, tidak viral seperti perdagangan satwa yang masih hidup seperti monyet atau burung langka. Sementara itu, karapaks penyu sisik ini benda mati," kata Rosek.

Rosek mengingatkan kendati karapaks didapatkan dari penyu yang sudah mati, kerap kali proses untuk mendapatkan karapaks itu harus mengorbankan penyu yang masih hidup. Padahal, penyu sisik masuk daftar hewan dilindungi.

"Lagipula, untuk mendapatkan penyu itu sangat kejam. Sudah melanggar Undang-Undang, juga melewati proses yang kejam," ujar Rosek.

Dari beberapa laporan tercatat untuk mendapatkan karapaks itu, penyu langsung dieksekusi di atas kapal. Untuk melepas karapaks, penyu disiram air mendidih agar badannya melepuh dan karapaks lepas.

Selain itu, penyu kadang dibakar, juga agar badannya melepuh dan karapaks copot.

"Seharusnya masyarakat bijak dan lebih cerdas menyikapi ini. Dengan cara apa? Jangan pernah membeli aksesoris dari karapaks penyu sisik. Itu sama sekali enggak keren. Cari souvenir lain yang lebih ramah lingkungan," kata Rosek.




(fem/ddn)

Hide Ads