Apalagi, pendakian di Gunung Gede Pangrango sudah ditutup sejak April 2020, bersamaan dengan ditutupnya destinasi wisata akibat pandemi Corona.
Pendaki yang belakangan diketahui berasal dari Cibinong Bogor itu awalnya dipergoki oleh Bhabinkamtibmas Desa Sukatani Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, saat berjalan menuju Gunung Gede melalui jalur pendakian gunung putri.
"Awalnya kemarin saya lihat ada beberapa orang membawa carrier. Secara kasat mata juga terlihat, mereka akan mendaki. Ketika saya hampiri memang mereka mengaku ingin mendaki Gunung Gede dan camping. Padahal pendakian ditutup selama pandemi," ujar Bhabinkamtimbas Sukatani, Bripka Yusuf Supriadi, saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (19/5/2020).
Menurutnya, para calon pendaki tersebut sudah diimbau untuk kembali ke rumah, dan tidak melanjutkan perjalanan.
"Sudah saya suruh pulang lagi, awalnya balik kanan, tapi saya masih curiga, sehingga segera menghubungi pihak TNGGP untuk mengawasi jalur pendakian," tuturnya.
Beberapa jam setelahnya, lanjut Yusuf, dia mendapatkan informasi jika petugas TNGGP mendapati ada rombongan pedaki ilegal yang sudah berada di jalur pendakian.
"Langsung dibawa turun dan diberikan pembinaan, terlebih kaitan larangan. Pendaki itupun diberi peringatan keras," ujar dia.
Sementara itu, Humas TNGGP, Poppy Oktadiani, menjelaskan, pendakian Gunung Gede Pangrango mulai ditutup 31 Desember 2019 hingga 31 Maret 2020, dengan tujuan untuk mengembalikan ekosistem Gunung Gede setelah selama beberapa bulan dipadati pengunjung.
Namun, penutupan diperpanjang dengan berdasarkan surat edaran nomor 407/BBTNNGP/Tek.P2/3/2020 yang disampaikan melalui website resmi TNGGP.
"Penutupan dilakukan atas imbauan penutupan destinasi wisata termasuk pendakian Gunung Gede Pangrango di tengah pandemi Corona," kata dia.
Namun, Poppy menjelaskan, dalam surat tersebut tidak dicantumkan sampai kapan perpanjangan penutupan dilakukan. Pasalnya pihak TNGGP akan melihat kondisi dan situasi terkini perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Jadi tergantung situasinya, kalau sudah berangsur membaik maka akan segera dibuka. Makanya tidak dicantumkan sampai kapan penutupannya," ujar Poppy.
Dengan adanya pendaki ilegal yang diamankan, pihaknya akan memperketat pengawasan di jalur pendakian untuk mencegah pendaki ilegal ke Gunung Gede Pangrango, terlebih di tengah pandemi.
Para Pendaki ilegal tersebut sudah diperingatkan dan masuk dalam daftar khusus.
"Selanjutnya kami akan perketat pengawasan, petugas di setiap pos juga akan rutin melakukan pemantauan. Dan kami tegaskan jika pendakian ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, kami akan mengacu pada kebijakan pemerintah dan kondisi pandemi ini," kata dia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan