Waduh! Taman Burung TMII Kurang Stok Makanan, Perlu Bantuan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waduh! Taman Burung TMII Kurang Stok Makanan, Perlu Bantuan

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 20 Mei 2020 18:15 WIB
Petugas memberi pakan untuk burung macaw sayap biru (Ara chloropterus) yang sedang dirawat karena sakit di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (9/5/2020). Akibat ditutupnya TMII selama pandemi COVID-19, pengelola mengalami kesulitan penyediaan pakan untuk satwa-satwa koleksi sehingga mereka membuka donasi dengan target Rp180 juta untuk persediaan pakan Juni-Juli 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta - Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tengah membutuhkan pasokan makanan dan biaya operasional selama pandemi virus Corona. Situasi makin sulit sejak PSBB.

Wabah virus Corona membuat jumlah pengunjung TMII nol sejak ditutup pada Februari 2020. Makanya, TMII tak mendapatkan pemasukan sepeserpun. Padahal, biaya operasional taman hiburan yang ada di Jakarta Timur itu sepenuhnya bergantung kepada Yayasan Harapan Kita yang mengandalkan tiket masuk pengunjung dan acara di lokasi tersebut.

Selain itu, distribusi pakan dari luar DKI Jakarta tersendat setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Misalnya, pisang kepok yang bergantung dari pasokan Lampung. Padahal, di Taman Burung TMII memiliki 1.200 ekor burung dari 164 jenis yang berbeda.

Selain itu, tradisi Betawi menjelang lebaran yang selalu menyuguhkan buah dan sayuran yang sebagian besar juga dikonsumsi oleh burung membuat stok menipis, misalnya pepaya. Imbasnya, harga buah dan sayur, termasuk pepaya, makin mahal.

"Sebagai lembaga konservasi kami tetap memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan kepada satwa. Salah satunya, nutrisi makan satwa harus terpenuhi dan cukup kualitas dan kuantitas," kata Manajer Unit Taman Burung dan Museum Komodo Taman Reptil TMII, Piter Kombo, yang dihubungi detikTravel, Selasa (19/5/2020).

"Tapi, situasi saat ini membuat Taman Burung TMII sulit mendapatkan pakan burung," Kombo menambahkan.

Kombo menyebut hingga Juli, stok makanan berupa daging sudah dipenuhi. Itu berasal dari sumbangan markas besar Polri. Sementara itu, buah, biji-bijian, dan serangga belum ada jaminan.

Selain pakan, TMII membutuhkan dana segar untuk membiayai kebutuuhan listrik dan pemeliharaan gedung yang sudah berusia 45 tahun. Juga, pemeliharaan lain.

"Donasi masih dibuka, utamanya disalurkan dalam bentuk bantuan produk makanan. Produk makanan yang bisa disalurkan adalah biji-bijian, serangga, ikan, dan buah-buahan. Andai dalam bentuk donasi berupa uang bisa melalui nomor rekening BNI 0797777761 an. PP TMII," ujar Kombo.

Taman Burung itu terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas 'Graha Widya Patra'. Taman Burung menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parker yang cukup luas dan rindang.

Awalnya, taman burung hanya satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian pada tahun 1986 dikembangkan menjadi sembilan kubah.






(fem/ddn)

Hide Ads