Gunung Fuji, Ikon Jepang yang Akhirnya Tutup

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gunung Fuji, Ikon Jepang yang Akhirnya Tutup

Bonauli - detikTravel
Rabu, 20 Mei 2020 20:19 WIB
Gunung Fuji di Jepang
Gunung Fuji (Getty Images/iStockphoto)
Tokyo -

Jepang dan Gunung Fuji ibarat dua sisi mata koin yang tak terpisahkan. Wabah Corona yang tak kunjung usai membuat Jepang resmi menutup Gunung Fuji.

Pepatah Jepang mengatakan bahwa adalah bijak mendaki Gunung Fuji sekali seumur hidup, tapi bodoh jika melakukannya dua kali. Jepang yang hidup berlandaskan filosofi, memegang teguh kata-kata tersebut.

Ini mengapa wisatawan juga mengikuti filosofi tersebut. Belum sah rasanya menginjakkan kaki di Jepang kalau tidak ke Gunung Fuji di prefektur Shizuoka.

Namun 'kedatangan' virus Corona membuat semua negara tutup pintu. Satu per satu destinasi primadona dunia ditutup untuk mencegah pandemi Corona.

Gunung Fuji di JepangGunung Fuji di Jepang Foto: (Getty Images/iStockphoto)



Jepang pun demikian. Setelah membersihkan kota-kota besarnya dari wisatawan, kini Jepang maju lebih jauh dengan menutup ikon negaranya, Gunung Fuji.

Gunung Fuji atau Fuji-san menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO. Gunung tertinggi Jepang dengan selimut salju di puncaknya ini tak pernah sepi pengunjung.



Beberapa waktu lalu, Jepang mengeluarkan larangan untuk tidak mendaki saat libur nasional. Warga Jepang dikenal suka treking ke gunung dan hutan saat liburan.

Tapi musim panas segera tiba, Pemerintah Jepang khawatir warganya akan berkerumun di satu tempat wisata untuk liburan. Tentu saja, destinasi yang paling ditunggu adalah Gunung Fuji.

Demi menekan angka penularan kasus Corona, Jepang resmi menutup Gunung Fuji mulai 10 Juli-10 September 2020. Ini menjadi yang pertama kali semenjak tahun 1960.

Gunung Fuji di JepangGunung Fuji di Jepang Foto: (Getty Images/iStockphoto)



"Rutenya dibuka tiap musim panas, tapi tahun ini, kami akan menutupnya. Kami mengambil langkah ini agar tidak menyebarkan virus Corona," seorang pejabat prefektur Shizuoka kepada AFP.

Kebijakan ini adalah keputusan otoritas prefektur Shizuoka. Sebelumnya prefektur Yamanashi mengumumkan bahwa pihaknya menutup rute pendakian Yoshida, satu rute pendakian lainnya ke puncak Gunung Fuji yang juga menjadi rute paling populer.

Mungkin traveler bertanya, kenapa mesti segala ditutup sih?



Gunung setinggi 3.776 meter ini sangat favorit bagi warga Jepang. Kalau sudah musim panas, semua rute pendakian akan sesak oleh pengunjung.

Iya, mereka benar-benar memegang teguh filosofi untuk naik ke Gunung Fuji sekali seumur hidup. Belum lagi, ada antrean turis yang juga meramaikan jalur pendakian.

Waktu terbaik untuk menikmati Gunung Fuji adalah saat sunrise. Ini membuat banyak wisatawan yang datang pada sore hari dan bermalam di pondok-pondok desa.

Tahun lalu saja ada sekitar 236 ribu pendaki yang tercatat di Gunung Fuji. Sedangkan Fuji-san hanya menyediakan 4 rute pendakian ke puncaknya.

Gunung Fuji di JepangGunung Fuji di Jepang Foto: (Getty Images/iStockphoto)



Rute-rute pendakian pun tak mudah. Sesak dan penuh tantangan saat mendaki menjadi salah satu perhitungan dari kebijakan ini. Belum lagi kalau ada kecelakaan.

Demi kebaikan bersama, keputusan ini akhirnya diresmikan. Para pejabat melarang keras warga untuk naik ke Gunung Fuji dan tidak akan menyediakan bantuan medis jika terjadi kecelakaan.

Pemerintah Jepang ingin tenaga medis bisa fokus pada kasus Corona. Untuk menghibur hati, pemerintah mengajak warga Jepang untuk mengunggah foto-foto Gunung Fuji dari kejauhan.

Lokasi favorit untuk menikmati Gunung Fuji dari jauh adalah Danau Kawaguchiko. Danau ini berada di perbatasan kota Fujikawaguchiko dan Minobu.

Berdasarkan data Corona dari Universitas Johns Hopkins, Jepang sudah mengkonfrimasi sebanyak 16.285 kasus Corona, 11.153 orang sembuh dan 744 orang meninggal.


Hide Ads