Maskapai Norwegian Air mungkin tidak akan kembali pulih hingga tahun 2022. Begitu bunyi peringatan yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Laporan tersebut berdasarkan proposal yang diajukan oleh para petinggi di maskapai tersebut.
Dilihat detikTravel, Jumat (22/5/2020), proposal yang dimaksud Bloomberg adalah proposal tentang restrukturisasi utang maskapai Norwegian Air, termasuk salah satu klausulnya adalah perusahaan leasing pesawat bisa memiliki sebagian dari ekuitas milik maskapai tersebut.
Untuk menghemat biaya, maskapai Norwegian Air rencananya akan mengandangkan sebagian besar armadanya dan hanya menyisakan sedikit saja untuk terbang sampai bulan April 2021. Maskapai ini juga akan mengurangi rute penerbangan jarak jauh yang mereka miliki.
Hanya rute-rute tertentu dan terbatas saja yang akan dilayani oleh maskapai Norwegian Air. Di awal bulan April saja, pilot-pilot Norwegian Air sudah diberikan peringatan bahwa perusahaan mungkin tidak akan memiliki uang untuk membayar gaji dan bonus mereka.
Semua itu bisa terjadi karena menurunnya permintaan dari traveler untuk terbang akibat aturan pembatasan berpergian dan juga ketakutan akan wabah virus Corona yang sudah menyebar secara global.
Baca juga: Gunung Fuji, Ikon Jepang yang Akhirnya Tutup |
Sumber di internal Norwegian Air menyebut ada cara terakhir untuk menyelamatkan maskapai ini dari kebangkrutan. Caranya adalah dengan menggadaikan seluruh aset yang mereka miliki agar bisa tetap 'melayang' di udara.
Maskapai Norwegian Air sendiri sudah diberikan paket penyelamatan fase pertama senilai 30 Juta Euro (setara Rp 484 Miliar) dari pemerintah Norwegia agar tidak mengalami kebangkrutan. Namun ternyata itu belum cukup, harus ada paket penyelamatan fase kedua dan ketiga senilai 280 Juta Euro
Tapi paket penyelamatan fase kedua dan ketiga itu tidak datang dengan cuma-cuma. Ada syaratnya, yaitu Norwegian Air harus merestrukturisasi rasio utang mereka.
"Tidak ada guci ajaib di dunia perbankan. Norwegian Air sekarang ada di situasi yang sama dengan Virgin Atlantic, Air France dan juga Lufthansa yang butuh bail out agar bisa tetap bertahan," pungkas sumber tersebut.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!