Bali Lawan Virus Corona dan Turis Nakal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali Lawan Virus Corona dan Turis Nakal

Bonauli - detikTravel
Minggu, 24 Mei 2020 16:25 WIB
Ilustrasi Turis di Bali
Ilustrasi turis di Pantai Kuta (Gede Suardana/detikTravel)
Denpasar - Bali yang eksotis memang jadi destinasi populer, khususnya untuk turis Australia. Tak cuma ramai, turis Australia juga sering bikin pusing.

Sebelum Corona, Bali penuh dengan turis Australia. Ada sekitar 20.000 turis yang datang di masa-masa awal pandemi.

Namun seiring merebaknya Corona, turis di Bali anjlok hingga 60 persen pada bulan Maret. Belum lagi kebijakan lockdown yang dilakukan oleh Australia.

Penurunan turis Australia mencapai 95 persen. Bali hanya memiliki 4 penerbangan internasional yang masih beroperasi hingga 1 April lalu.

Bali, Indonesia - January 9 2014: Toursits enjoy a drink in a beach bar along Seminyak beach, just north of Kuta, in Bali.Bali, Indonesia Foto: (iStock)



Gerak cepat, Bali pun melakukan karantina wilayah. Kerja keras ini cukup membuahkan hasil. Bali hanya memiliki 343 kasus infeksi Corona dan 4 kematian.

Memang, pariwisata Bali terjun payung. Tapi ternyata ini juga berbanding lurus dengan angka kriminal di Bali. Bisa dibilang, turis Australia sering jadi biang kerok di Bali.

"Kami selalu sibuk dengan turis Australia yang rusuh, mabuk dan menggunakan narkoba," ujar Kepala polisi Kuta, Detektif Bagus Baranacita.

Adanya pandemi Corona juga menurunkan angka kriminalitas di Bali. Polisi sendiri sudah sampai frustasi mengahadapi turis-turis pembuat onar.

"Silakan datang ke kantor saya dan lihat sel-sel kosong. Tidak ada orang Australia," ungkapnya.

Yang ada hanyalah para napi lokal dan seorang turis asal Adelaide yang dipenjara karena membuat onar.

"Tak ada warga Australia yang melakukan pelanggaran sejak lockdown," jelas Detektif Kepala Polisi Kuta Utara, Androyuan Elim.

Selain tak ada turis, kepolisian juga menggunakan metode terbaru untuk memantau pergerakan orang di jalanan. Pengendara motor yang tertangkap tanpa masker akan diberikan hukuman.

Hanoman Rahwana Goda Masyrakat yang Tidak Pakai Masker di Tabanan, BaliHanoman Rahwana Goda Masyrakat yang Tidak Pakai Masker di Tabanan, Bali Foto: Istimewa



"Kami berjaga di jalan raya, jika mereka tak menggunakan masker akan disuruh push up 20 kali di pinggir jalan," katanya.

Tak jauh beda dengan desa Intaran di Sanur. Siapa pun yang tertangkap tanpa masker di jalanan akan didenda dengan 5 kg beras dan dihukum untuk melakukan pelayanan masyarakat.

"Kemudian mereka harus membersihkan desa selama 3 hari," pungkasnya.


(bnl/bnl)

Hide Ads