Kendati Italia belum membuka diri untuk turis, gondola sudah beroperasi. Di periode pandemi virus Corona, gondola-gondola itu berubah fungsi untuk menjaadi alat transportasi penduduk lokal.
Selain itu petugas datung gondola juga beradaptasi dengan cepat soal penampilan. Mereka mengenakan kaus tangan dan masker wajah. Mereka juga mengatur sedemikian penumpang agar tetap menerapkan jaga jarak.
Penasihat kota untuk Perlindungan Tradisi, Giovanni Giusto, restorasi pelayanan gondola itu sebagai langkah pertama Venesia untuk kembali normal.
"Itu kabar bagus. Itu sebuah tanda kepada semua orang untuk kembali ke kondisi normal lagi secepatnya, namun tak mengurangi kewaspadaan kami untuk mengalahkan virus untuk selama-lamanya," ujar Giusto seperti dikutip AFP.
Ya, gondola yang beroperasi sebisa mungkin telah didisinfektan. Petugas kebersihan ditugaskan untuk menyemprot area penumpang gondola itu dengan penumpang. Selain itu, hanya warga lokal yang bisa menggunakan gondola itu hingga Italia membuka perbatasan untuk turis Eropa pada 3 Juni.
Italia, termasuk kawasan Venesia, memang menjadi epicentrum COVID-19. sejak 9 Maret mereka bertarung untuk menghentikan penularan virus corona yang mencapai angka 32.000.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyebut negara telah menghitung risiko saat melonggarkan lockdown untuk menghentikan kelumpuhan akibat pandemi itu.
"Kami mengambil risiko dan akan menerimanya. Kalau tidak, kita tidak bisa menerimanya lagi. Kami tak bisa menunggu vaksin," dia menambahkan.
Pembukaan restoran, bar, barber, dan museum serta izin bepergian dalam satu wilayah sudah dimulai sejak 18 Mei. Pada 3 Juni, Italia akan mengizinkan warga untuk bepergian di dalam negeri, turis Eropa juga diizinkan untuk memasuki Italia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!