Penggunaan masker dan sarung tangan secara masif untuk menghindari penularan COVID-19 telah menimbulkan masalah baru yakni munculnya tumpukan sampah yang berpotensi mengganggu kehidupan di lautan. Isu ini mengkhawatirkan terlebih bila sampah masker dan sarung tangan tidak dikelola secara benar sebelum sampai ke laut.
Dilansir dari Matador Network, Kamis (28/5/2020) penggunaan masker dan sarung tangan lateks sekali pakai yang dibuang sembarangan telah ditemukan di taman, pantai, hingga lautan di berbagai wilayah di dunia. Karena terbuat dari bahan seperti polypropylene, masker tidak mudah terurai secara alami dan dapat mengancam ekosistem.
Pada Februari lalu, organisasi konservasi OceansAsia memposting foto puluhan sampah masker medis di pantai-pantai Hong Kong. Masalah ini pun menjadi makin buruk dari hari ke hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat sampah-sampah masker di lingkungan ini hanya menambah krisis yang sedang dihadapi laut kita," kata co-founder OceansAsia, Gary Stokes sebagaimana diwartakan The Independent.
![]() |
Stokes juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa masker ini dapat termakan oleh hewan laut. Hal itu makin memperparah fenomena hewan laut mati karena makan sampah.
Tak hanya di Hong Kong, organisasi konservasi bernama Clean This Beach Up di Amerika Serikat juga mengecam sampah masker dan sarung tangan yang berakhir sampai ke lautan. Pendiri organisasi, Maria Algarra telah mencatat terjadi peningkatan jumlah sampah sarung tangan plastik yang mengambang di area teluk.
Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, ia memulai kampanye #theglovechallenge di Instagram. Ia mengajak orang yang menemukan sarung tangan yang dibuang sembarangan untuk memotretnya dan mengunggah foto itu menggunakan tagar tersebut.
Warna-warna cerah dari sarung tangan lateks sering disalah artikan sebagai makanan oleh burung laut, kura-kura, dan hewan laut lainnya. Ini tentu menimbulkan risiko serius untuk kesehatan hewan-hewan tersebut. Pada 2019, seekor paus sperma ditemukan mati di sebuah pantai di Skotlandia. Di dalam perutnya ditemukan sarung tangan plastik, tas, dan gelas.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol