Pemerintah Jepang sempat dikabarkan akan membayar setengah biaya liburan turis. Namun Jepang meluruskan kabar yang sudah bikin heboh dunia wisata global ini.
Sebelumnya Kepala Badan Pariwisata Jepang, Hiroshi Tabata, mengatakan bahwa Jepang mengusulkan diskon 50% biaya wisata di negaranya untuk menarik kembali minat wisatawan. Kebijakan yang disebut Go to Travel Campaign ini akan berlaku per Juli mendatang.
Menurut dokumen anggaran yang dirilis oleh kementerian ekonomi Jepang, turis akan mendapatkan voucher restoran dan perjalanan ke penginapan. Biayanya maksimum 20.000 yen per orang dan per menginap. Total biaya yang disiapkan Jepang mencapai 1,35 triliun yen atau sekitar Rp 186 triliun, jumlah yang sangat besar ya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa media besar mulai dari Japan Times, sampai Mirror awalnya menuliskan kebijakan ini berlaku juga untuk wisatawan asing.
Kabar gembira ini pastinya disambut baik oleh wisatawan dunia yang sedang menantikan liburan setelah Corona berakhir. Begitu viral, pemerintah Jepang pun mengakui adanya kesalahan. Kabar tersebut langsung diklarifikasi dalam sejumlah tweet di akun resmi Badan Pariwisata Jepang.
"Saat ini insentifnya hanya ditujukan kepada orang yang tinggal di Jepang saja dan bukan pengunjung luar negeri," ujar juru bicara Japan Nation Travel Organization (JNTO).
Insentif ini akan ditawarkan untuk menutupi sebagian dari biaya perjalanan domestik. Rupanya kampanye tersebut menjadi kesalahpahaman antar media luar. Karena sudah viral, pihak JNTO pun meluruskannya. Sayang, hal ini rasanya terlalu indah untuk jadi kenyataan ya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol