Kebun Binatang Belize memiliki reputasi sebagai surga bagi satwa penghuninya. Tapi, sejak virus Corona mewabah, tempat itu tak lagi sama.
Mayoritas jewan penghuni Kebun Binatang Belize adalah satwa yang diselamatkan dari pemburu gelap, kondisi buruk, adopsi, atau titipan dari kebun binatang lain. Di sana tinggal hewan-hewan asli Amerika Tengah.
Pengunjung kebun binatang itu bisa menjumpai jaguar, burung tukan (kerabat burung rangkong), tapir, dan spesies endemik lainnya. Biasanya, Kebun Binatang dan Pusat Pendidikan Tropis Belize itu dikunjungi lebih dari 68 ribu pelancong setiap tahun, dengan 15 ribu di antaranya murid sekolah, guru, dan orang tua.
Tapi, tak ada lagi pelancong saat Belize di-lockdown karena pandemi virus Corona. Pendiri Kebun Binatang Belize, Sharon Matola, bilang ketiadaan pengunjung berimbas kepada keuangan kebun binatang. Dampaknya, mereka kesulitan menyediakan makanan untuk satwa yang ada di sana.
"Animal tidak tahu apa yang terjadi, tapi ini menjadi tantangan untuk membuat semuanya sehat," kata Matola seperti dikutip DW.
Beruntung, penduduk lokal Belize membantu kebun binatang itu dengan menggalang dana. Mereka menyumbangkan apapun agar satwa yang ditinggal di kebun binatang itu bisa makan dan mendapatkan suplemen.
Tak cuma kebun Binatang Balize yang kesulitan menyediakan makanan untuk satwa saat pandemi virus Corona. Lembaga nonpemerintah Penyelamatan Burung Belize juga mencari cara untuk bisa menghidupi burung-burung yang ada setelah jumlah wisatawan anjlok karena COVID-19.
(fem/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum