New Normal, Naik Mobil Jip di Lava Tour Bakal Dibatasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

New Normal, Naik Mobil Jip di Lava Tour Bakal Dibatasi

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Rabu, 03 Jun 2020 21:35 WIB
Lava Tour Merapi
Foto: Yasa Sidik Permana/d'Traveler
Sleman - Dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi New Normal, pariwisata Lava Tour punya skema baru. Hanya ada 2 penumpang saja di satu mobil jip.

Para pelaku pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus melakukan persiapan untuk melayani wisatawan saat new normal atau kenormalan baru. Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat Dardiri mengatakan ada beberapa persiapan yang dilakukan.

Salah satunya, akan ada pembatasan jumlah penumpang. Berbeda ketika sebelum masa pandemi Corona bisa mengangkut empat orang dalam satu armada, saat new normal nanti hanya dua wisatawan dalam satu jip.

"Sesuai anjuran dari Dinas Pariwisata agar tetap bisa menjaga protokol kesehatan COVID-19, dalam satu jip diisi dua wisatawan saja," kata Dardiri saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).


Dia mengatakan dengan dua wisatawan dalam satu jip nantinya juga ada penyesuaian tarif. Selain itu, pengelola membatasi waktu untuk setiap kali trip.

"Jadi nanti akan kami ubah, dari yang sebelumnya kami jual per paket satu paket antara 300 sampai 750 ribu nanti kami menjual per jam. Per jam kisaran Rp 150 ribu," ujarnya.

"Wisatawan inginnya jalur kan yang ada sedikit ekstrem. Jadi nanti yang penting wisatawan terpuaskan dan kami juga tidak rugi," katanya.

Lebih lanjut, Dardiri menjelaskan akan ada penyesuaian jalur. Nantinya, jalur lava tour nanti tidak terlalu banyak melewati pemukiman warga. Pihaknya pun baru memetakan jalur tersebut.

"Jalur baru yang akan dilalui saat ini baru kami petakan. Nantinya lebih menyusuri alam, dan tidak banyak melewati pemukiman warga. Beberapa jalur di pemukiman juga masih ditutup," bebernya.


Menurutnya, pembukaan wisata ini paling cepat saat masa tanggap darurat selesai. Namun, pihaknya masih menunggu arahan dari dinas pariwisata.

"Paling cepat setelah 30 Juni atau setelah tanggap darurat selesai. Persiapan ini membutuhkan waktu yang lama juga," ungkapnya.

Sejauh ini, sudah sekitar 2,5 bulan jip lava tour berhenti beroperasi. Total ada sekitar 6.500 sampai 7.000 orang yang kehilangan mata pemasukan.

"Ada 887 armada jip di anggota kami (AJWLM Wilayah Barat). Kami hitung ada sekitar 6.500 sampai 7.000 orang yang kehilangan mata pencaharian selama pandemi ini," tutupnya.





(sym/ddn)

Hide Ads