Pasar Makanan Terbesar di Asia Jadi Pusat Penyebaran Corona Kedua

Beijing baru-baru ini mencatat kembali puluhan kasus baru. Ternyata, semua kasus berasal dari pasar makanan terbesar di Asia.

Dikutip dari Reuters, pada Minggu malam (12/6), pemerintah Beijing memerintahkan semua perusahaan menerapkan karantina selama 14 hari kepada karyawan di pasar Xinfadi atau melakukan kontak dengan siapapun di pasar makanan terbesar Asia ini. Tak hanya pasar, restoran yang menjual mie tradisional Beijing juga menutup beberapa outlet setelah dua karyawannya dinyatakan positif.

Selama hampir dua bulan terakhir, tidak ada kasus Corona yang dilaporkan. Tapi pada 12 Juni 2020, total kasus meningkat hingga 51. Menurut otoritas kesehatan kota, orang yang terinfeksi adalah mereka yang bekerja atau berbelanja di pasar Xinfadi.

"Beijing telah memasuki periode yang luar biasa," kata juru bicara kota Xu Heijan dalam konferensi pers.

Wabah virus Corona di Beijing baru-baru ini juga telah menyebar ke provinsi tetangga, Liaoning. Otoritas kesehatan provinsi mengatakan bahwa ada dua kasus baru dikonfirmasi pada hari Minggu. Ternyata mereka yang terinfeksi melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi di Beijing.

"Beijing tidak akan berubah menjadi Wuhan kedua, menyebarkan virus ke banyak kota di seluruh negeri dan membutuhkan penguncian," kata seorang pakar epidemi pemerintah kepada Health Times.

Menurut mantan kepada ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan seorang ahli senior di Kesehatan Nasional, Zeng Guang mengatakan, wabah itu kemungkinan akan dikendalikan setelah lonjakan awal beberapa hari, menurut Health Times.

Pasar Xinfadi ditutup pada hari Sabtu (11/6). Setidaknya, 10 kota China termasuk Harbin dan Dalian telah memerintahkan warga untuk tidak melakukan perjalanan ke ibukota.

Video: Kedatangan Prabowo ke Beijing Disambut Ramai Mahasiswa asal Indonesia

Video: Kedatangan Prabowo ke Beijing Disambut Ramai Mahasiswa asal Indonesia