Kepala Suku di Amazon Meninggal Dunia karena Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kepala Suku di Amazon Meninggal Dunia karena Corona

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 18 Jun 2020 23:19 WIB
This 1989 file photo shows Paulinho Paiakan, 37, chief of the Brazilian Caiapo Indian tribe, during a press conference in Rio de Janeiro. Paiakan was expected to be one of the main spokesmen for Brazil indegenous people at the Earth Summit. (Photo by ANTONIO SCORZA / AFP)
Paulinho Paiakan meninggal dunia karena virus Corona (AFP/ANTONIO SCORZA)
Jakarta -

Ikon pembela hutan Amazon yang juga kepala suku Paulinho Paiakan, meninggal dunia pada Selasa (16/6/2020). Dia disebut tertular virus Corona.

Paiakan, yang merupakan kepala suku Kayapo di selatan Sungai Amazon, didiagnosis terinfeksi COVID-19 pada 8 Juni setelah melakukan perjalanan ke desanya, A-ukre. Sepanjang hidupnya, Paiakan aktif mengajak warga dunia untuk menjaga hutan Amazon.

Salah satu aksi nyata Paiakan adalah menentang kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek hidroelektrik Bole Monte pada 1980-an. Gerakan ini membantu meyakinkan Bank Dunia menarik dana untuk Belo Monte, meskipun proyek akhirnya berjalan pada tahun 2011. Gerakan yang dibuatnya diakui oleh internasional.

Belakangan, dia juga aktif menentang aksi Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk membuka hutan Amazon demi pertambangan dan pertanian.

Paiakan meninggal dunia pada usia 65 tahun di salah satu rumah sakit di Redencao, Brasil Utara. Kabar itu disampaikan oleh pendiri komunitas lingkungan Planet Amazon, Gert-Peter Bruch.

"Sepanjang hidupnya dia bekerja untuk membangun aliansi di seluruh dunia, di sekitar masyarakat adat, untuk menyelamatkan Amazon," kata Bruch seperti dikutip AFP, Kamis (18/6/2020).

"Kita kehilangan sosok yang amat berharga," dia menambahkan.

Asosiasi Masyarakat Adat Brasil (APIB) menyebut Paiakan sebagai sosok ayah, pemimpin, dan pejuang bagi masyarakat adat dan lingkungan.

Kendati demikian, Paiakan sempat terbelit kasus. Namanya ternoda pada tahun 1992 atas tuduhan perkosaan. Dia dibebaskan pada tahun 1994, tetapi dihukum empat tahun kemudian dalam persidangan kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pendukung Paiakan bersikeras kasus itu dibuat-buat untuk melemahkan kekuatan politiknya yang sedang tumbuh saat KTT PBB untuk bumi di Rio de Janeiro. Paiakan disebut-sebut sebagai calon penerima Nobel Perdamaian.

Saat ini, hampir 5.500 orang asli di Brasil telah terinfeksi virus Corona, 287 di antaranya meninggal dunia. Brasil juga menjadi episentrum dunia penularan virus Corona. Data yang dicatat pemerintah menunjukkan sudah ada 934.769 kasus positif, 45.585 kematian, dan 477.364 pasien sembuh.




(fem/ddn)

Hide Ads