Sebuah monumen prasejarah baru saja ditemukan di dekat lingkaran batu kuno, Stonehenge. Diperkirakan, monumen ini sudah ada sejak 4.500 tahun yang lalu.
Dikutip dari CNN Travel, Sabtu (27/6/2020) para arkeolog yang bekerja di Durrington, Inggris menemukan adanya 20 monumen prasejarah. Monumen itu berdiameter 10 meter dengan kedalaman 5 meter.
Menurut para arkeolog dari Universitas St Andrew monumen yang baru ditemukan itu membentuk lingkaran seluas lebih dari 2 km. Kemungkinan besar monumen diciptakan lebih dari 4.500 tahun yang lalu. Pada tahap pertama, Stonehenge dibangun sekitar tahun 3000 SM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praktik-praktik yang jelas canggih menunjukkan bahwa orang-orang sangat selaras dengan peristiwa-peristiwa alam. Sampai-sampai kita hampir tidak dapat membayangkan di dunia modern yang kita tinggali saat ini," kata Dr Richard Bates dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan di St. Andrews.
![]() |
Tim peneliti percaya bahwa 20 monumen tersebut dibangun sebagai batas ke area sakral yang terhubung dengan lingkaran batu kuno Stonehenge. Jaraknya antara monumen yang baru ditemukan dan Stonehenge adalah lebih dari 2 km.
Menurut BBC, Tim Kinnaid, kolega dari Dr Richard mengatakan bahwa sedimen-sedimen mengandung arsip informasi lingkungan. Dia mengatakan bahwa mempelajari temuan ini memungkinkan arkeolog untuk menulis narasi detail tentang lanskap Stonehenge dalam 4000 tahun terakhir.
Seorang arkeolog dari Lembaga Nasional Tempat-Tempat Bersejarah atau Keindahan Alam Inggris, khususnya bagi situs peninggalan sejarah Dunia Stonehenge, Dr Nick Snashall, menilai penemuan ini menakjubkan.
"Sebagai tempat di mana pendiri Stonehenge tinggal dan berpesta, Durrington Walls adalah kunci untuk mencari tahu cerita lanskap Stonehenge yang lebih luas. Penemuan menakjubkan ini menawarkan petunjuk tentang hidup dan keyakinan nenek moyang Neolitik kita," kata Dr Nick.
Penemuan ini diumumkan setelah festival musim panas yang digelar secara online pada tahun ini. Perayaan tahunan di Stonehenge telah dibatalkan karena pandemi virus Corona.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?