PBB: Uang Rp 2.800 Triliun Menguap dari Sektor Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PBB: Uang Rp 2.800 Triliun Menguap dari Sektor Wisata

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 30 Jun 2020 16:07 WIB
Sejumlah negara di dunia punya landmark populer yang kerap dikunjungi wisatawan. Keramaian di area landmark itu kini menghilang akibat pandemi Corona.
Potret Landmark dunia yang sepi akibat Corona Foto: Milos Bicanski/Getty Images, AP Photo/Thanassis Stavrakis
Madrid -

Gara-gara wabah Corona, musim panas yang seharusnya ramai dengan turis di berbagai belahan dunia menjadi sepi. Badan dari PBB yang mengurusi masalah pariwisata, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mengatakan pariwisata masih mengalami kerugian yang besar.

Bulan April yang diharapkan menjadi salah satu waktu tersibuk tahun ini karena liburan Paskah, kedatangan wisatawan internasional mengalami penurunan 97% karena adanya pembatasan perjalanan di berbagai dunia.

Penurunan bulan April ini mengikuti penurunan 55% di bulan Maret. Jadi antara Januari dan April 2020, kedatangan wisatawan internasional menurun hingga 44%, yang berarti hilangnya penerimaan sekitar USD 195 miliar dalam pariwisata internasional. Kalau dirupiahkan itu berarti sekitar Rp 2.800 triliun!*.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan Asia dan Pasifik merupakan kawasan yang terpukul paling parah dari wabah virus Corona pada sektor wisata. Di tingkat regional, Asia dan Pasifik adalah yang pertama dilanda pandemi dan terparah antara Januari dan April, dengan kedatangan turun 51% pada periode itu. Eropa mencatat penurunan terbesar kedua, dengan penurunan 44% untuk periode yang sama, diikuti oleh Timur Tengah (-40%), Amerika (-36%) dan Afrika (-35%).

Pada awal Mei, UNWTO menetapkan tiga skenario yang mungkin untuk sektor pariwisata pada tahun 2020. Ini menunjukkan potensi penurunan jumlah wisatawan internasional secara keseluruhan dari 58% menjadi 78%, tergantung pada kapan pembatasan perjalanan dicabut.

ADVERTISEMENT

Upaya memulai kembali wisata

Sementara itu pemerintahan beberapa negara sudah mulai melakukan pencabutan pembatasan secara bertahap. Mereka secara bersama-sama menciptakan koridor perjalanan, dimulainya kembali beberapa penerbangan internasional dan protokol keselamatan dan kebersihan yang ditingkatkan.

"Turunnya jumlah wisatawan yang tiba-tiba dan besar-besaran mengancam pekerjaan dan ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting bahwa memulai kembali pariwisata dijadikan prioritas dan dikelola secara bertanggung jawab, melindungi yang paling rentan dan dengan kesehatan dan keselamatan sebagai perhatian nomor satu sektor ini. Sampai pariwisata dimulai kembali di mana-mana,UNWTO kembali menyerukan dukungan kuat untuk sektor ini untuk melindungi pekerjaan dan bisnis. Karena itu kami menyambut langkah-langkah yang dilakukan oleh Uni Eropa dan masing-masing negara termasuk Perancis dan Spanyol untuk mendukung pariwisata secara ekonomi dan membangun fondasi untuk pemulihan," ujar Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili.

*Catatan: (1USD= Rp 14.360).




(ddn/ddn)

Hide Ads