Negeri gajah putih Thailand akan mencabut larangan penerbangan internasional pada hari Rabu 1 Juli 2020 besok. Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengatakan larangan penerbangan internasional akan dicabut dengan beberapa syarat.
Mengutip Bangkok Post, Selasa (30/6/2020), pesawat dan orang yang memasuki Thailand harus mematuhi persyaratan, batasan waktu dan aturan orang-orang yang berwenang berdasarkan Undang-Undang Imigrasi, undang-undang penyakit menular, undang-undang penerbangan angkatan udara dan keputusan darurat.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah pemerintah sebelumnya pada hari Senin menyetujui perjalanan dari negara luar ke Thailand untuk para pebisnis dan orang asing dengan pasangan, atau mereka yang punya izin kerja atau tempat tinggal di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti halnya di negara lain, larangan terbang itu memberi pukulan yang berat pada industri bandara dan maskapai penerbangan pada bulan April sebelum akhirnya CAAT mengizinkan kembali beberapa penerbangan pada bulan Mei.
Di Thailand, sejak awal tahun, ada kurang dari 5 juta penumpang lalu lalang 28 bandara. Angka ini turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9,3 juta penumpang.
Baca juga: Napak Tilas Kota Kuno Abad 8 di Thailand |
Dirjen Departemen Bandara Thailand Kawee Kasisam-ang mengaitkan penurunan substansial tersebut dengan pandemi Covid-19, yang memaksa berbagai negara untuk menutup perbatasan dan menunda jadwal penerbangan domestik dan internasional pada awal April.
Dengan lockdown yang semakin melonggar di Thailand, sejumlah penerbangan domestik telah mulai kembali beroperasi. Kini rata-rata per harinya, sekitar 14.000 penumpang telah menggunakan 28 bandara sejak pelonggaran Covid-19 dilaksanakan pada 15 Juni. Jumlah penumpang itu memang belum sepenuhnya pulih. Tahun lalu rata-rata harian penumpang mencapai 47.000 orang di 28 bandara Thailand.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum