Sebelum ada pandemi Corona, jutaan wisatawan datang ke Nara Park. Setelah melihat-lihat kuil, bisa dipastikan mereka bermain bersama 1.300 ekor rusa liar yang hidup di sana.
Saat asyik foto-foto, rusa liar akan diberi umpan agar bisa bermain lebih lama dengan turis. Umpan yang paling sering diberikan adalah kudapan senbei.
Padahal kombinasi tepung yang ada dalam senbei akan memicu rasa haus berlebih. Akibatnya, rusa akan minum terlalu banyak dan mengalami masalah pencernaan seperti diare.
"Itu (kudapan senbei) berdampak buruk bagi kesehatan hewan," ujar Yoshitaka Ashimura, Sekretaris Jendral Yayasan untuk perlindungan rusa di Nara Park.
Adanya pandemi membuat wisatawan hilang sementara. Bahkan Jepang mengalami penurunan turis sampai 99,9 persen di bulan Mei. Ini membuat perubahan pola makan rusa.
Rusa-rusa di Nara Park akhirnya kembali makan tanaman dan kacang-kacanagan. Pola makan mereka yang sehat terlihat dari tumpukan kotoran yang berbentuk pelet dan disebut kacang hitam.
"Bukan cuma kotoran yang lebih padat, mereka juga lebih bau," ujar Toshiharu Takaki, warga Jepang yang rutin berkunjung ke Nara Park.
Tiap tahunnya, Prefektur Nara mengalami jumlah peningkatan kunjungan wisatawan. Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan di tahun 2018 yang berjumlah sekitar 2,58 juta. Angka ini naik 10 kali lipat dari tahun 2012.
Sampah plastik yang dihasilkan oleh wisatawan juga berpengaruh pada kehidupan rusa-rusa di Nara Park. Kabanyakan hewan mati karena tak sengaja makan kantong plastik atau sampah plastik dari pengbungkus makanan yang dibuang oleh wisatawan.
Kini rusa-rusa di Nara Park sudah kembali sehat. Semoga ke depannya wisatawan tak lagi memberi makan rusa secara sembarangan dan tidak membuang sampah sembarangan.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol