Saat Pantai Italia Jadi 'Tempat Sampah Raksasa' APD Bekas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Pantai Italia Jadi 'Tempat Sampah Raksasa' APD Bekas

Bonauli - detikTravel
Minggu, 05 Jul 2020 16:10 WIB
Ilustrasi sampah di pantai
Ilustrasi sampah plastik di pantai (Getty Images/iStockphoto/Inside Creative House)
Roma - Pantai-pantai di Italia kembali dibuka saat new normal pariwisata. Bukannya makin cantik dan lebih bersih, namun malah penuh sampah APD.

Wabah Corona telah mengubah dunia selama beberapa waktu. Sisi baiknya, periode itu menjadi waktu bumi untuk rehat sejenak dari aktivitas kendaraan bermotor dan pabrik. Tapi, di sisi lain, muncullah sampah alat perlindungan diri (APD), seperti masker dan sarung tangan.

Kini, sampah APD itu menjadi masalah serius. APD tersebut bersaing dengan sampah plastik untuk menguasai tanah dan air. Salah satunya, pantai yang ketiban sial.

"Bahkan jika hanya satu persen masker yang dibuang sembarangan, itu akan menghasilkan 10 juta masker per bulannya dan tersebar di alam," ujar Presiden WWF cabang Italia, Donatella Bianchi.


Padahal, Donatella menambahkan, sampah APD itu lebih berbahaya ketimbang plastik. Masing-masing masker memiliki berat 4 gram. Jika sampai 10 juta masker maka beratnya bisa melebihi 40 ribu kg plastik.

Laut Liguria di Italia salah satu yang mulai merasakan dampaknya. Sampah APD yang dibungkus plastik terbawa badai dan tercemar di pantai-pantai. Masing-masing beratnya mencapai 7 kg.

Sampah itu tak akan terurai di alam selama beberapa dekade. Sampah APD itu terus saja terombang-ambing di lautan dan membuat penyebaran mikroplastik yang tak terkendali. Ikan dan burung menjadi korbannya.

"Dalam menghadapi pandemi global seperti yang kita alami dapat dipahami bahwa APD adalah alat kesehatan dan pencegahan penularan Corona. Tapi selain menanggapi keadaan darurat ini, kita juga perlu meramalkan dan mencegah masalah lebih lanjut untuk perlindungan lingkungan," ujar Serena Carpentieri, wakil direktur LSM Lingkungan Italia Legambiente.

Cerpentieri mengatakan bahwa administrator dan warga setempat harus berupaya untuk membangunkan kesadaran warga akan lingkungan. Legambiete juga mengajukan permohonan untuk mendukung pemerintah dalam persiapan rencana pengelolaan pantai gratis.

"Pemerintah kota harus memberi tahu kami cara menggunakan pantai umum dengan memberikan akses gratis serta keamanan dan keberlanjutan lingkungan," kata dia.

Sampah APD juga terlihat di banyak pantai Italia, mulai dari Milan, Florence, Campania, Calabria dan Sisilia. Padahal, bahan kimia beracun bisa mengendap di sana dan menyebarkannya lewat ikan yang dikonsumsi.


(bnl/bnl)

Hide Ads